Pertemuan dengan Perpustakaan dan Buku

Saturday, June 02, 2018



Hari ke #152


Satu tahun menjadi bagian dari @perpustakaanbaitulhikmah (PBH) ternyata cukup mengubah preferensi buku bacaanku. Sebelumnya, buku bacaanku hanya terkotak pada fiksi. Pun penulisnya paling hanya Tere Liye, Dee, Ahmad Tohari, Afifah Afra, Eka Kurniawan. Jarang sekali membaca buku non fiksi. Mungkin karena mindset-ku tentang buku non fiksi itu "membosankan". Padahal jika dipikir-pikir buku non fiksi itu sangat penting untuk menambah wawasan.



Semenjak di PBH aku melihat banyak buku-buku yang jarang kuketahui, jarang kulihat, atau hanya kudengar sebelumnya. Apalagi untuk membacanya. Seperti buku-buku tentang siyasi, pemikiran, politik, tafsir, manhaj, peradaban, dan lainnya. Dan setiap kali berada di PBH aku selalu amazed dengan buku-buku yang ada. Pun curiosity-ku untuk membaca seluruh bukunya pun meninggi. Perlahan preferensi bacaanku tidak terkotak hanya satu genre. Sama seperti yang dikatakan mas Tio kemarin sore saat buka puasa bersama pengurus PBH bahwa minat baca seseorang bisa tumbuh karena adanya fasilitas yang ada, buku dan perpustakaan. Ditambah lagi berada di lingkungan yang orang-orangnya sangat menyukai buku dan baca.


Dan aku sangat bersyukur dipertemukan dengan Ayu, Arif, Hafizh, Indra, Naufal, dan lainnya, orang-orang yang notabene sangat suka buku dan suka baca. Apalagi Ayu, yang suka sekali buku dan sering menceritakan buku yang sedang atau telah dibacanya. Aku jadi selalu ingin membaca buku yang diceritakannya tersebut. Obrolan dengan Ayu yang paling kuingat yaitu ketika temannya--sebut saja Naufal--bercerita tentang kebiasaannya yang mengharuskan dirinya membaca Alquran dulu sebelum membaca buku. Sejak itu, setiap kali akan membaca buku aku selalu membatin, "aku udah baca Alquran belum ya hari ini?"

Fasilitas dan lingkungan itulah yang membuat seseorang yang tadinya tidak suka buku jadi suka buku. Lama-lama hal itu bisa menjadi kepribadian orang tersebut. Seperti serasa hampa jika sehari tidak membaca buku. Kata mas Tio, cara sederhana untuk menumbuhkan minat baca buku yaitu dengan membaca buku yang berkaitan dengan hal yang kita sukai. Dan kalau dipikir, keberadaan perpustakaan memang penting, terutama untuk pendidikan. Keberadaan perpustakaan membuat kita lebih mencintai ilmu yang kita pelajari. Namun, mengutip dari mas Tio, perpustakaan itu bukan gudang buku tetapi sarana untuk memunculkan curiosity seseorang terhadap buku dan ilmu sehingga dia gemar membaca buku. Dan semoga PBH akan selalu begitu, memberi dampak yang positif bagi masyarakat sekitar. Meskipun nantinya akan berpindah tempat.





No comments:

Powered by Blogger.