5 Pesan Damai: Mengenal Lebih Dalam Tentang Jihad



Hari ke #155

Judul: 5 Pesan Damai
Penulis: Vbi Djenggotten
Penerbit: Zahira
Tahun Terbit: 2013
Jumlah Halaman: 136

"Jihad adalah ketika seorang muslim mencurahkan usahanya untuk melawan keburukan dan kebatilan. Dimulai dengan jihad terhadap keburukan yang ada di dalam dirinya dalam bentuk godaan setan, dilanjutkan dengan melawan keburukan di sekitar masyarakat, dan berakhir dengan melawan keburukan di mana pun, sesuai dengan kemampuan."-Yusuf Qardhawi

Apa yang terlintas di benak ketika mendengar atau membaca kata "jihad"? Pun apa yang terlintas di pikiran ketika mendengar atau membaca kata "teroris"? Berbagai rangkaian aksi teror, baik di dalam maupun luar negeri, seringkali "diidentikkan" dengan Islam. Sebab sang pelaku seringkali berdalih atas nama "jihad". Padahal makna jihad bukanlah seperti itu. Pun dalam komik 5 Pesan Damai inilah segala tentang jihad akan dibahas dengan visualisasi yang menarik dan mudah ditangkap.

Komik ini berkisah tentang dialog antara komikus, ustadz, dan pelaku teror tentang jihad. Sebab sang pelaku teror mengaku melakukan aksinya atas nama "jihad". Setidaknya ada lima bahasan utama dalam komik ini. Pertama, salah kaprah tentang Islam, pada bab ini sang komikus mengajak para pembacanya menyusuri latar belakang penyebab anggapan negatif mengenai Islam. Penyebab bermula dari peristiwa 9/11 hingga berbagai rangkaian aksi teror lainnya yang seringkali mengatasnamakan "jihad". Sesuatu yang melekat dengan Islam. Pun aksi teror tersebut cukup berhasil membuat orang Islam mencurigai sesama muslim lainnya jika berpakaian "berbeda dengan yang lainnya".

Setelah mengetahui latar belakang adanya "salah kaprah tentang Islam", pada bab 2--apa itu jihad--dan bab 4--terorisme bukan jihad!--pembaca diajak menyusuri lebih jauh lagi mengenai makna jihad. Dengan demikian, pembaca dapat memahami bahwa terorisme memang bukanlah jihad. Selain itu, pada bab 3 dibahas tentang 13 tingkatan jihad menurut Ibnu Qayyim. Secara garis besar, ada empat jenis jihad, yaitu jihad melawan hawa nafsu, jihad melawan godaan setan, jihad melawan orang kafir dan munafik, dan jihad melawan kezaliman dan kefasikan. Setelah menyelami makna jihad dan tingkatannya, pada bab terakhir komikus memberikan beberapa contoh jihad dalam kehidupan sehari-hari. Seperti jihad memerangi korupsi dengan cara menolak jika diajak untuk melakukan suap.

Meski komik ini diterbitkan lima tahun yang lalu, agaknya temanya masih sangat terkait dengan kondisi saat ini. Sebab sekitar sebulan yang di beberapa daerah di Indonesia terjadi aksi teror hingga mengakibatkan beberapa orang terluka, bahkan hingga tewas. Sejak peristiwa itu, pengamanan di banyak tempat terutama public space semakin diperketat. Pun berbagai upaya dikerahkan pemerintah untuk mencegah kembali terjadinya aksi teror itu.

Komik ini juga semakin memperjelas tentang makna jihad yang seringkali dipandang secara sempit, yaitu hanya dalam bentuk peperangan. Bahkan pada zaman sekarang, para pelaku teror mengartikan peperangan tersebut sebagai pengeboman. Padahal jihad memiliki makna melawan keburukan dan kefasikan. Namun, bentuk jihad tidak hanya dengan peperangan, tetapi dengan berbagai upaya yang dapat kita lakukan. Jika kita dapat melawan keburukan hanya dengan lisan, maka nasihatilah dengan baik orang-orang yang melakukan keburukan tersebut. Jika dapat melawan hanya dengan pena, maka menulislah hal-hal yang dapat saling mengingatkan dan mengajak kebaikan. Namun, jika kita hanya dapat melawan keburukan dengan hati, maka berdoalah agar orang-orang yang melakukan keburukan agar diampuni dosanya dan segera melakukan tobat.

No comments:

Powered by Blogger.