Mudik Berempat


Hari ke #167


Setelah bertahun-tahun mudik bersama keluarga kakaknya bapak menggunakan mobil. Sore ini, kami kembali mudik berempat menggunakan motor. Meski kami hanya mudik ke Purbalingga, ternyata jalanan begitu padat dan cukup macet. Terlebih ketika memasuki Owabong dan jalan-jalan setelahnya.



Di sepertiga perjalanan, aku dan adik kepisah dari ibu dan bapak yang ternyata sedang memperbaiki motor di bengkel kecil pinggir jalan. Aku dan adik pun menunggu di Masjid Muhammad Cheng Hoo. Rasanya cukup seru menunggu di masjid itu yang ternyata dijadikan rest area. Pun membuat kami seperti pemudik lainnya yang datang dari kota-kota yang lebih jauh dari Purwokerto.




Memasuki dua pertiga perjalanan, kontur jalan yang kami lalui sudah berbeda. Sudah mulai banyak tanjakan dan turunan. Di tanjakan pertama yang terbilang cukup curam, aku dan adik berhasil melaluinya dengan baik. Berkebalikan dengan bapak dan ibu, bahkan ibu harus menuntut beberapa ratus meter. Pantas saja bapak dan ibu tidak kunjung terlihat usai aku dan adik berhasil melewati tanjakan. Setelah itu, motor yang dinaiki bapak dan ibu segera dinyalakan. Hingga di tanjakan kedua, yang terbilang tidak securam tanjakan pertama, motor yang dinaiki bapak dan ibu tiba-tiba mati. Sama sekali tidak dapat dinyalakan secara manual maupun menggunakan starter. Adik, bapak, dan ibu bergantian menaiki motor yang aku dan adik pakai untuk mencari bengkel yang buka dan menuntut motor yang mogok. Sayangnya semakin jauh kami mencari, tidak kami temukan bengkel yang buka. Tentu, karena hari ini masih suasana lebaran.



Di tengah suasana kami menuntut motor, tiba-tiba ada orang yang menolong kami. Berkali-kali berusaha menyalakan motor, meski hasilnya nihil. Namun, beliau menyarankan kami untuk dijemput saudara dan menitipkan motor di bank yang tidak jauh dari tempat kami berdiri tadi.



Hikmah yang kuambil dari kejadian sore tadi yaitu harus lebih "well-prepared" dalam hal apapun, terlebih ketika musim mudik seperti ini. Harus cek kondisi kendaraan yang akan dipakai. Pun ketika sedang menghadapi situasi yang tidak mengenakan, harus banyak-banyak bersabar dan meredam ego.

No comments:

Powered by Blogger.