Memaknai Nikmat Sehat dan Waktu Luang


Hari ke #168


Memang, sehat dan waktu luang itu dua nikmat yang seringkali dilupakan oleh banyak orang. Namun, kejadian di beberapa hari terakhir Ramadan hingga tiga hari awal Syawal ini seakan mengingatkanku kembali akan dua nikmat tersebut.



Pertama, nikmat sehat. Beberapa hari terakhir Ramadan--bahkan hingga sekarang--ini aku mengalami sariawan. Biasanya saat sariawan aku baru menyadari pentingnya makan buah dan sayuran. Namun, setelah sariawan itu sembuh, tetap saja enggan untuk makan buah dan sayur. Dan kali ini, sariawan yang kualami lebih "parah" dibanding biasanya. Kali ini, tidak hanya membuat nafsuku berkurang, tetapi juga membuatku cukup sulit untuk mengeluarkan suara. Sebab kali ini sariawan yang kualami berada di ujung lidah sehingga ketika mengunyah makanan atau berbicara, lidah yang terkena sariawan langsung terkena perihnya.




Kedua, waktu luang, yang tanpa sadar sering kita sia-siakan dengan hal yang kurang bermanfaat. Dan di momen hari raya ini, "banyak waktu luang" yang kita miliki dibanding biasanya. Jadi, jangan sia-siakan waktu untuk berkumpul bersama keluarga inti, keluarga besar, atau kerabat lainnya. Apalagi sampai memutus tali silaturahim. Karena kita tidak tahu sampai kapan masa "waktu luang" itu berlaku. Pun kita tidak pernah tahu masa berlaku hidup kita sampai kapan.

No comments:

Powered by Blogger.