Sebuah Notula: Alquran, Sumber Pembersihan Jiwa

Hari ke #147

Selasa dan Rabu pekan lalu, kajian kitab 10 Qowaid Fii Tazkiyatun Nafs membahas tentang kaidah ketiga yaitu, القرآن الكريم sebagai sumber atau mata air pembersihan jiwa. Dalam surat Ali Imran ayat 164 disebutkan bahwa Allah telah mengutus rasul dari golongan manusia yang bertugas untuk membacakan ayat Allah, membersihkan orang yang membacakan ayat tersebut, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Ustadz Sholihun mengatakan bahwa وَيُزَكِّيهِمْ yang menjadikan fokusan pada ayat tersebut yang terkait dengan kaidah ketiga ini.

Jika seseorang ingin jiwanya bersih, carilah pembersihan jiwa itu di dalam Alquran. Sebab Alquran merupakan sesuatu yang paling agung dalam membersihkan jiwa, sumber dari pembersihan jiwa. Selain sebagai sumber pembersihan jiwa, Alquran juga merupakan obat yang sempurna dari seluruh penyakit hati maupun fisik, serta penyakit-penyakit yang berkaitan dengan dunia maupun akhirat. Penyakit hati itu ada bermacam-macam, seperti riya dan syirik. Pengobatan untuk penyakit hati ada tiga, dari sisi pengetahuan, sisi tilawahnya, dan dari sisi hati. Bahwa satu ayat itu sama dengan satu kebaikan dan setiap kebaikan yang kita lakukan akan menghapus keburukan. Bacaan Alquran ternyata berpengaruh terhadap yaitu adanya nur atau cahaya. Sebab di dalam Alquran itu ada cahaya sehingga cahaya kebaikan yang menguat dalam diri seseorang tersebut akan meluluhkan pengaruh-pengaruh buruk yang ada di dalam dirinya.

Lalu, terkait penyakit fisik ternyata ada kaitannya dengan penyakit hati, bahkan mayoritas penyakit fisik ditimbulkan dari penyakit hati, seperti sombong, angkuh. Menurut Alquran, jika hati kita sehat, fisik kita pun sehat. Seperti ketika kita sedang dihasut orang lain, ternyata pengaruh hasut tersebut begitu kuat kepada kita, membuat kita sakit hati yang berpengaruh kepada fisik kita. Itu kenapa kita seringkali dianjurkan untuk berkumpul dengan orang baik karena kebaikan-kebaikan tersebut memberi efek positif dalam diri kita.