Di Balik Hati: Hati-hati dengan Hati



Hari ke #135



"Pada dasarnya fitrah setiap manusia adalah berbuat kebajikan. Kecuali, mereka yang gagal mengendalikan nafsunya."-Abyad
Di Balik Hati, salah satu web series yang dibuat oleh Film Maker Muslim ini kemarin telah mencapai episode terakhirnya. Setidaknya ada sembilan episode dalam web series yang tayang sejak bulan April kemarin.

Di Balik Hati bercerita tentang Anna, seorang perempuan salihah yang tidak pernah berbuat dosa bahkan selalu berbuat kebaikan. Suatu ketika, sepulang kuliah dia kaget ketika mendapati Abyad--gelar bagi setan yang "bertugas" menggoda orang-orang saleh--sedang berada di kamarnya. Sebagaimana Anna, Abyad pun kaget karena Anna dapat melihatnya. Sebab, selama ini tidak ada seorang manusia pun yang dapat melihatnya. Kejadian ini tentu langsung diketahui oleh setan lainnya, mereka pun penasaran mengapa Anna dapat melihat  Abyad. Bahkan hanya Abyad, setan yang dapat dilihat Anna.

Pertemuan Anna dengan Abyad tentunya dimanfaatkan Anna untuk mengetahui sisi lemah setan. Pun agar dia dapat mencegah orang-orang di sekitarnya berbuat dosa. Bahkan dia membuat perjanjian dengan Abyad. Bahwa jika selama 40 hari Abyad dapat menolongnya untuk mencegah orang-orang terdekatnya berbuat dosa, dia akan melakukan satu perbuatan dosa yang selama ini tidak pernah dilakukannya. Namun, kedekatan Abyad dengan Anna ini membuat Abyad dicurigai setan lainnya. Sebab Abyad tidak juga berhasil menggoda Anna untuk berbuat dosa sehingga Abyad tidak kunjung mendapatkan buah dosa. Akan tetapi, setan lainnya dan iblis "berpikir positif" bahwa Abyad tetap berada di pihak mereka. Meski di akhir web series ini pikiran baik mereka terasa sia-sia.

Menonton Di Balik Hati memberikan gambaran kepada penonton bagaimana setan menggoda manusia. Sangat persuasif dan tidak pantang menyerah agar manusia dapat melakukan dosa. Pun sesungguhnya mengingatkan kembali kepada penonton bahwa hati seringkali menjadi penyebab utama seseorang berbuat dosa. Dari prasangka kita kepada orang lain, dari prasangka kita kepada diri kita sendiri. Bahkan mungkin kita menyadari bahwa apa yang kita prasangkakan kepada orang lain, apa yang kita lakukan kepada orang lain, pun apa yang kita labeli orang lain membuat orang lain enggan atau berpikir berulang kali untuk berbuat kebaikan. Dan mungkin saja orang lain enggan berubah menjadi lebih baik karena ulah kita tersebut.

Hati kita memang mudah terbolak-balik, iman kita pun mudah naik turun. Jadi jangan memberi celah kepada diri kita pun kepada orang lain karena merasa kita dan orang lain sudah berbuat baik, tidak pernah berbuat dosa. Di Balik Hati terasa (kembali) menyadarkan penonton akan hal tersebut. Bahwa sesaleh apapun seorang manusia, pasti suatu saat akan tergoda oleh bujuk rayu setan. Menonton web series ini membuatku teringat akan salah satu kajian Nouman Ali Khan mengenai lingkaran dosa atau circle of sin. Bahwa seorang manusia mungkin tidak langsung melakukan sebuah dosa--terutama dosa besar--tetapi setan akan membuat manusia "mendekati" dosa tersebut, setahap demi setahap. Sehingga manusia tidak menyadari bahwa dirinya dapat melakukan hal tersebut. Namun, pada dasarnya seorang manusia melakukan dosa bukan hanya karena bujuk rayu setan, tetapi karena hawa nafsunya sendiri. 

Pelajaran berharga dalam web series ini yaitu manusia tidak boleh merasa sombong, merasa bahwa telah banyak melakukan kebaikan dan tidak pernah melakukan dosa. Sebab setan akan terus menggoda manusia hingga manusia dapat melakukan dosa. Pun manusia tidak selalu dapat mengendalikan hawa nafsunya. Selain itu, jangan mudah menilai dan mencap buruk orang lain karena merasa kita lebih baik dari mereka. Apalagi sampai membuat orang lain enggan datang ke majelis, enggan mengenakan hijab, bahkan enggan berubah menjadi lebih baik. Dibanding menilai buruk orang lain atau berkomentar negatif tentang orang lain, lebih baik mendoakannya agar menjadi orang yang saleh dan salihah. Sebab, "ada iman orang lain yang kita bertanggung jawab untuk menguatkannya."

No comments:

Powered by Blogger.