Menjadi Pakaian Pasangan

Saturday, September 29, 2018




Hari ke #271

Dua bulan yang begitu terasa. Bulan kedua yang memiliki tantang berbeda dari sebelumnya. Di bulan ini semakin belajar untuk saling mengenal, meredam ego, dan meminta-memberi maaf.

Di bulan kedua ini juga semakin terasa istilah "pasanganmu adalah pakaianmu". Selayaknya pakaian yang berfungsi untuk menutup aurat dan aib kita. Begitupun dengan pasangan, harus saling menutup aurat dan aib masing-masing. Tidak menceritakan aurat, kekurangan, aib, dan keburukan pasangan kepada orang lain. Sekalipun kepada orang tua atau mertua.

Apalagi sampai menceritakan masalah yang terjadi di dalam rumah tangga. Bahkan, ketika terjadi masalah atau hal-hal yang tidak disuka dari pasangan, kita tidak boleh menceritakannya kepada orang tua. Namun, boleh diceritakan kepada mertua. Sebab, itu akan memberikan penilaian yang buruk tentang pasangan kita di depan orang tua. Jika kepada orang tua saja kita tidak boleh menceritakannya, apalagi kepada orang lain. Apalagi kepada media sosial. Sebab, bisa saja itu justru akan memperuncing masalah. Bukan malah menyelesaikan masalah yang kita alami.

Memasuki bulan ketiga ini, semakin bersiap untuk saling menjadi pakaian masing-masing. Semakin bersiap menghadapi setiap tantangan yang mungkin akan semakin besar. Dan mungkin semakin bersiap untuk menanti kehadiran calon anggota keluarga baru.

No comments:

Powered by Blogger.