Membaca Basmalah Part 2

Wednesday, September 12, 2018

Hari ke #255

Sekarang, setiap melihat lafaz "bismillah" yang berasa di dekat air mancur Masjid Kampus UGM selalu teringat akan pertanyaannya Mas. "Udah baca bismillah belum?" tanya Mas setiap kali kami akan melakukan sesuatu. Terkadang aku menjawabnya dengan cengar-cengir, pertanda lupa untuk melakukannya. Atau terkadang berdalih kalau mengucapnya dalam hati. Biasanya Mas akan memasang wajah masam karena ketidakbiasaanku untuk membaca "bismillah". Atau mengucap "bismillah" hanya dalam hati, bukan diucap secara lisan. Sebab, "mengucap" bismillah seharusnya memang dengannya, bukan "membatin". Misalnya seperti niat.

Lafaz "bismillah" mungkin dibuat sebagai pengingat para jamaah untuk mengucap "bismillah". Pengingat untuk mengucapnya ketika mengawali hari atau mengawali akan melakukan sesuatu. Sebab banyak sekali hikmah dalam mengucap "bismillah". Salah satunya menambah keberkahan dalam segala aktivitas kebaikan yang kita lakukan. Seperti minum saja, ketika sebelumnya kita mengucap "bismillah", akan ada keberkahan dalam aktivitas minum tersebut. Apalagi jika kita meniatkan minum agar kita kuat untuk melakukan amalan-amalan kebaikan.

Kalau kata Ustadz Adi Hidayat dalam beberapa kajian, manfaat membaca basmalah bukan hanya mendapat keberkahan, tetapi juga dipermudah segala urusan kita. Selain itu, sebenarnya ketika melakukan sesuatu diawali dengan membaca bismillah menunjukkan bahwa yang kita lakukan tersebut karena Allah. Sehingga setiap akan beraktivitas, kita selalu merasa diawasi oleh Allah (muraqabah).

No comments:

Powered by Blogger.