Belajar dari Sebuah Peran Baru

Thursday, September 06, 2018

Hari ke #249

Sepertinya benar apa yang dikatakan banyak orang. Bahwa untuk benar-benar merasakan dan memahami perjuangan seorang istri, harus terlebih dahulu menjadi istri. Bahwa untuk benar-benar merasakan dan memahami perjuangan harus terlebih dahulu menjadi ibu. Kalau tidak begitu, mungkin kita hanya menerka-terka bagaimana rasanya.

Memiliki peran yang baru ini, aku jadi semakin memahami bagaimana peran seorang istri dan perjuangan yang dilakukan oleh Ibu. Menyiapkan dagangan, menyiapkan makanan untuk anak-anak dan sang suami, serta menata rumah. Sebuah "pekerjaan" yang tidak memiliki jam kerja yang tetap, tetapi "bekerja" setiap waktu. Tidak terduga, tidak terbatas. Harus sedia setiap saat. Harus tangguh, tidak boleh mengeluh.

Memiliki peran baru ini, sepertinya Allah mengirim sinyal agar aku lebih dapat menghargai Ibu dan juga Mama. Pun setiap harinya aku belajar untuk tidak boleh mengeluh, harus bersabar, dan ikhlas. Mas pun selalu mengingatkanku akan hal tersebut. Sebab Allah menjamin surga kepada istri yang taat kepada suaminya. Salah satu cirinya tidak boleh mengeluh ketika melakukan suatu pekerjaan, terutama dalam hal kerumahtanggaan.

No comments:

Powered by Blogger.