Cinta, Bukan Faktor Utama dalam Memilih Pasangan

Saturday, September 29, 2018


Hari ke #272

Suatu sore, sepulang kerja tiba-tiba mas memberiku sebatang sabun. Bukan sabun biasa. Melainkan sebatang sabun yang terukir sebuah kalimat "I love U". Membacanya sudah membuatku ingin terbang. Sekaligus menyadarkanku bahwa cinta itu bisa tumbuh karena terbiasa. Seperti ungkapan Jawa, "witing tresno jalaran soko".  kulino. Itu kenapa, dalam Islam faktor "cinta" itu bukan hal yang utama dalam memilih atau menerima pasangan. Hal terpenting adalah agama dan visi pernikahan yang selaras. Namun, bukan berarti sebelum menikah tidak boleh mencintai calon suami atau istri terlebih dahulu. Boleh, dan mencintai adalah fitrah setiap manusia.

Kalau kata banyak orang, mencintai itu sangat dibolehkan, apalagi itu fitrah manusia. Namun, ketika cinta itu diungkapkan, urusannya sudah lain. Sebab, ketika mengungkapkan cinta, berarti ada bentuk pertanggungjawaban di dalamnya. Dan bentuk pertanggungjawaban paling nyata dan dibolehkan adalah menikah. Seperti dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah, "tidak pernah ditemukan solusi bagi dua orang yang saling jatuh cinta, selain pernikahan."

Berkali-kali jatuh cinta dan pada akhirnya menikah dengan seseorang yang sebelumnya tidak kucinta membuatku sangat menyadari akan hal tersebut. Sekaligus mematahkan argumenku sendiri ketika pernah kukatakan, "sepertinya aku tidak akan menemukan seperti dia lagi." Ternyata argumen itu sangat salah. Sebab kita belum dipertemukan dengan orang yang tepat di waktu yang tepat pula. Pun tidak pernah tahu siapa yang akan menjadi pendamping kita di dunia dan akhirat kelak.

Hal terpenting sebelum menikah, jangan terus-merisaukan siapa, di mana, dan kapan kita dipertemukan dengan sang jodoh. Terkadang kemunculnya tidak pernah kita duga. Pun harus mempersiapkan banyak hal karena mengarungi bahtera rumah tangga tidaklah mudah. Meski begitu, tidak boleh terlarut dalam mempersiapkan diri untuk menikah sampai melupakan bekal untuk ke akhirat. Sebab kita tidak tahu siapa yang akan datang terlebih dahulu.

No comments:

Powered by Blogger.