Komik Biografi Hasan Al-Banna: Meneladan Kisah Sang Pendiri



Hari ke #246

Judul: Komik Biografi Hasan Al-Banna
Penulis: Abu Fathiya, Lisdy Rahayu, Dadan Daniys
Penerbit: Zavara
Tahun Terbit: 2017
Jumlah Halaman: 120

"Manusia sesungguhnya cenderung kepada kebaikan. Apabila kita bisa mengajak mereka kepada kebaikan dengan cara-cara yang menarik, niscaya mereka akan mau mengikuti."

Sebuah hal yang menarik ketika membaca biografi seorang tokoh besar dalam bentuk komik. Seperti Hasan Al-Banna ini, seorang tokoh yang sangat berkontribusi besar terhadap Islam. Beliau adalah seorang pendiri organisasi Islam terbesar pada tahun 1920-an, yaitu Ikhwanul Muslimin.

Komik ini menceritakan sejarah Hasan Al-Banna, dari awal hingga akhir kehidupan Beliau. Di bab-bab awal menceritakan kehidupan Hasan Al-Banna ketika masih kanak-kanak. Sejak kecil, sudah terlihat sekali kecerdasan dan minat Beliau terhadap dakwah Islam. Beliau begitu giat belajar dan disiplin dalam semua aspek. Tidak heran jika Beliau mendapat prestasi yang sangat baik di bidang akademik.

Pada bab selanjutnya menceritakan awal mula Hasan Al-Banna berdakwah. Usai mengenyam pendidikan kuliahnya, sekitar tahun 1928, Beliau mulai mendirikan Ikhwanul Muslimin bersama enam kawannya. Mereka merumuskan cara berdakwah yang menarik bagi orang banyak. Hasan Al-Banna mengusulkan untuk memulai dakwah dari tempat yang tidak biasa, yaitu kafe. Meski begitu, usulan Beliau tidak diterima semua kawannya karena mereka ragu kalau cara berdakwah seperti itu akan diterima masyarakat. Keraguan itu langsung dipatahkan oleh respons positif pengunjung kafe usai melihat penampilan Hasan Al-Banna. Mereka begitu terkesan dengan kepiawaian Beliau dalam berdakwah, menarik dan tidak membosankan. Pada penampilan selanjutnya bahkan ada pengunjung kafe yang datang ke kafe tersebut karena ingin melihat ceramah Beliau.

Berkat kegigihan dan keikhlasannya dalam berdakwah, nama Hasan Al-Banna pun mulai santer diperbincangkan banyak. Sebagian besar menyukai cara Beliau berdakwah. Meski ada juga yang menganggap Beliau adalah "orang yang berbahaya" karena cara berdakwahnya. Sebagian kecil inilah yang membuat Beliau kerap mendapat ancaman. Bahkan di akhir hidupnya, usai berdakwah, Beliau diserang orang tidak dikenal yang mencoba menembak mati dirinya.

Secara keseluruhan, komik ini terbilang bagus, baik dari segi cerita maupun gambar.  Membaca komik ini membuat pembaca tahu mengenai sosok Hasan Al-Banna yang berkontribusi besar terhadap Islam. Beliau sangat memahami bagaimana cara menyentuh hati banyak orang karena Beliau memahami bahwa setiap orang mudah untuk diajak baik, asal cara yang dilakukan kepada mereka pun harus baik. Selain itu, hal yang patut dicontoh dari sosok Beliau adalah keikhlasannya dalam berdakwah. Beliau benar-benar tidak mengharap upah sepersen pun usai mengisi ceramah. Dari komik ini pembaca tahu bahwa kepribadian Hasan Al-Banna yang religius, cerdas, dan berdedikasi tinggi kepada Islam tidak terlepas dari pengaruh kedua orangtuanya. Mereka yang mengenalkan, mengajarkan, dan mendidik Beliau tentang Islam sedari kecil.

Sayangnya, alur cerita dalam komik ini kurang begitu pas ketika dibaca. Pergantian adegannya kurang begitu halus. Jadi, ketika dibaca, adegan satu ke adegan lain seperti kurang menyatu. Terkesan terburu-buru untuk menceritakan kehidupan Hasan Al-Banna. Mungkin karena keterbatasan halaman sehingga tidak memuat seluruh kehidupan Beliau dari lahir hingga meninggal.

No comments:

Powered by Blogger.