Interaksi Daring



Hari ke #85

Mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat. Sebuah tagline yang mengisyaratkan bahwa saat ini interaksi lebih banyak dilakukan melalui dunia daring. Sekaligus mengisyaratkan bahwa saat ini manusia tidak bisa lepas dari gawainya.


Tidak heran juga jika kini banyak kelas-kelas atau diskusi yang diadakan secara daring. Pun banyak juga komunitas-komunitas yang "pertemuannya" hanya bertatap muka melalui dunia maya. Kelebihannya memang karena dapat mencakup banyak orang dan dapat diakses di manapun dan kapanpun.

Seorang senior di dunia kepenulisan pernah mengatakan, "Sekarang ini banyak (sekali) kelas-kelas menulis, komunitas-komunitas menulis, dan diskusi lain yang diadakan secara daring. Tapi aneh gak sih kalau kita ngajarin orang yang sama sekali belum pernah kita temui, belum tahu orangnya kayak gimana. Gak tahu kesibukannya apa. Jadi, wajar aja sebenernya ketika dia gak ngerjain tugas. Pun ketika diskusi online itu, emang sih menjaring banyak banget orang, tapi emang semuanya bener-bener nyimak materi diskusi? Emang lebih enak kalau kelas menulis yang tatap muka secara langsung." Ketika mengatakan hal tersebut, aku hanya mengangguk setuju seraya teringat sebuah perkataan yang serupa dengan hal tersebut--entah siapa yang pertama mengatakannya. Bahwa meski sekarang kajian bisa diakses melalui YouTube, Live Instagram, atau media lainnya, tetapi itu tidak akan mengganti keberkahan dalam menuntut ilmu.

Satu hal yang kurasakan setelah setahun menjadi pengurus secara daring, aku memahami bahwa hal tersebut tidaklah mudah. Apalagi untuk melihat komitmen dan keistikamahannya. Mungkin banyak yang mengatakan bahwa dunia daring dapat diakses di manapun dan kapanpun. Namun, menurutku, kemudahan tersebut menjadi sesuatu yang digampangkan. "Ah, gampang, nanti rapat online aja." Akan tetapi, seberapa banyak orang yang benar-benar meluangkan waktunya di depan layar ponsel? Terlebih ketika aktivitas di dunia nyata menuntut kehadiran kita, here and now.

Satu hal yang menjadi kesimpulanku yaitu kemudahan yang ditawarkan oleh media sosial nyatanya tidak dapat menggantikan interaksi yang dilakukan di dunia nyata.

No comments:

Powered by Blogger.