Dari Menikah, Aku Belajar: Memasak

Wednesday, May 13, 2020


Sebelum menikah, rasa-rasanya aku belum mempunyai keinginan untuk belajar memasak. Apalagi saat kuliah dulu, di kosku tidak ada dapur. Apalagi saat itu, kupikir memasak tidak menjadi keharusan seorang perempuan setelah menikah. Jadilah, semakin tidak ada keinginan untuk belajar masak. Namun, sepertinya Allah ingin aku belajar memasak setelah menikah. Syukurnya, Mas tidak menjadikan "jago masak" sebagai kriteria dalam memilih istri. Kalau iya, mungkin aku sudah tereleminasi.

Sejujurnya, setelah menikah, aku baru tahu kalau sebelum ayam digoreng, harus diungkep lebih dulu. Dari menikah, aku baru tahu bagaimana cara mengolah ikan. Baru tahu cara termudah membuat sayur bening, yaitu cuma pakai bawang merah plus garam. Pun baru muncul keinginan untuk belajar membuat beragam makanan lainnya. 

Semakin ke sini, kutahu bahwa salah satu alasan Allah mempertemukanku dengan Mas yaitu agar aku bisa belajar memasak. Allah sangat tahu kebutuhan hamba-Nya. Pun sangat paham bahwa menikah itu untuk saling melengkapi, dan Mas melengkapi kekuranganku dalam hal memasak. Karena Mas lah yang dalam dua tahun terakhir ini mengajariku memasak. Rasa penasarannya untuk membuat suatu makanan secara tidak langsung membawaku untuk belajar membuat makanan itu juga.

Setelah sering memasak, aku jadi menemukan kebahagiaan tersendiri ketika Mas suka dengan masakanku. Pun ketika melihat Umar begitu bergaya saat makan makanan yang kuat. Sekarang, kutahu bahwa memasak bukanlah syarat mutlak menjadi istri dan ibu. Namun, dengan memasak ternyata dapat menebarkan kebahagiaan untuk orang lain dan diri sendiri. Pun aku ingin masakanku menjadi masakan yang dirindukan oleh Mas dan Umar. Jadi, jangan lupa belajarlah memasak!

No comments:

Powered by Blogger.