Tentang Sebuah Momen

Thursday, November 22, 2018


Hari ke #323

Tadi pagi, di tengah rintiknya hujan yang kian menderas tiba-tiba teringat setahun lalu. Di tanggal ini juga aku mengenakan toga, bersama-sama menyanyikan Hymne Gadjah Mada, dan diselimuti rasa haru yang sangat sepanjang acara di Grha Sabha Pramana (GSP).

Sebuah momen yang ditunggu banyak mahasiswa, tidak sabaran akan menunggu momen itu. Sebuah momen yang membuat terharu sepanjang acara berlangsung. Sebuah momen merayakan sebuah perjuangan melawan diri sendiri. Sebuah momen yang menandakan kita harus melangkah menuju tahap kehidupan selanjutnya. Sebuah momen ketika bukan hanya diri kita yang merasakan euforianya, tetapi juga keluarga dan teman-teman kita. Sebuah momen ketika banyak yang menunggu kedatangan kita dari arah barat, timur, selatan, dan utara GSP. Sebuah momen ketika kado dan ucapan saling berdatangan kepada kita.

Sekaligus sebuah momen ketika "kehidupan baru" akan segera tiba. Kata banyak orang, "welcome to the jungle." Sebab sehari setelah wisuda, akan banyak yang menanyakan kepada kita, "habis ini mau ngapain?" Bersyukurlah bagi yang telah memiliki rencana-rencana usai wisuda. Namun, bagi yang belum, mungkin pertanyaan tersebut terdengar kurang menyenangkan.

Bukan hanya itu, terkadang ada stereotip-stereotip yang ditujukan kepada kita karena latar belakang pendidikan kita. Seperti, "wah, dulu kuliah di situ ya, pasti ini ini ini, pasti bisa itu itu itu." Menggeneralisasi kita seperti orang-orang yang mereka steretiopkan seperti itu. Padahal tidak semua orang sama. Apalagi ketika kita bekerja di suatu bidang yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Sebagian besar mengatakan, "kok kuliahnya di sini, tapi kerjanya di bidang lain?"  Terkadang aku sendiri cukup sedih ketika ada yang men-stereotip-kan sesuatu kepadaku tetapi aku tidak seperti itu. Atau mengatakan pekerjaanku (dulu) tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Meski benar, tetapi tetap terasa sedihnya. Namun, di sisi lain kuanggap sebagai bahan renungan.

Selang setahun setelah wisuda, banyak hal yang kupikirkan. Seperti beberapa hal yang kusesali tidak kulakukan ketika kuliah dulu. Atau beberapa hal yang telah kulakukan tetapi menyesali kenapa harus melakukan itu. Padahal, seharusnya bisa lebih baik dari itu. Penyesalan yang terkadang membuatku ingin kembali ke masa-masa dulu. Meski itu sangat tidak mungkin. Sangat tidak mensyukuri nikmat jika terus menyesali hal-hal tersebut. Dan sekarang, selang setahun setelah wisuda, banyak hal yang seharusnya kusyukuri dari apa yang telah atau tidak kulakukan ketika kuliah. Pun ada beberapa impian yang mungkin harus kusesuaikan dengan keadaan saat ini sehingga kubisa mewujudkannya di waktu yang terbaik.

Dan selamat bagi para wisudawan-wisudawati UGM yang hari ini telah memindahkan tali topi toganya dari kiri ke kanan. Selamat merayakan perjuangan kalian selama kuliah. Selamat memperjuangkan hal-hal lainnya setelah kuliah. Selamat mengaruhi kehidupan baru selepas menjadi mahasiswa.

2 comments:

Powered by Blogger.