Menangkap Hidayah



Hari ke #328

Setiap kali mendengar kisah hijrah seseorang,  baik orang biasa, artis, atau ustadz, rasanya selalu merinding. Banyak yang kisah masa lalunya buruk sekali hingga mungkin orang-orang di masa sekarang akan berkomentar, "nggak nyangka ternyata masa lalunya seburuk itu". Atau orang-orang di masa lalunya akan berkomentar, "nggak nyangka ya kalau sekarang dia bisa religius kayak gini".

Dari kisah-kisah itu sebenarnya dapat dilihat bahwa ketika hidayah datang kepada seseorang itu selalu menakjubkan. Dan Allah memang hanya mendatangkannya kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Orang-orang yang tidak disangka-sangka pun di waktu yang tidak disangka-sangka. Pun dari beberapa kisah hijrah tersebut menurutku ada yang memiliki penyebab yang sama mereka mau berhijrah. Penyebab yang menurutku seperti sinyal dari Allah bahwa hidayah-Nya akan datang kepada mereka, kepada kita. Seperti mereka merasa hampa, kosong, tidak tahu harus melakukan apa lagi, tidak tahu harus dibawa ke mana lagi. Padahal saat itu karir mereka, bisnis mereka sedang bagus-bagusnya. Sedang banyak job, sedang banyak pesanan, omset pun meningkat. Namun, ada satu titik di mana mereka merasakan kekosongan tersebut. Hal yang membuatku salut, ketika merasakan hal tersebut, mereka seperti "menangkap" sinyal hidayah yang Allah akan datangkan. Mencari penyebab mereka merasakan hal tersebut hingga menemukan solusinya, Allah. Meski solusinya tidak datang dengan cara yang sama pada semua orang. Bisa saja melalui mimpi, perantara orang lain, "diperdengarkan" sebuah hadits atau ayat Alquran, pun "diperlihatkan" ayat Alquran dari notifikasi aplikasi di ponsel.

Cara Allah mendatangkan hidayah kepada hamba yang dikehendaki-Nya memang unik. Bersyukurlah jika kita peka dan mampu menangkap sinyal-sinyal datangnya hidayah Allah kepada kita. Berarti kita manusia yang Dia kehendaki untuk berhijrah, berubah ke arah yang lebih baik. Setelah kita mendapat hidayah tersebut, perlahan berhijrah menjadi manusia dan hamba-Nya yang lebih baik lagi, hal tersulit adalah istikamah untuk selalu di jalan-Nya. Sebab manusia adalah makhluk yang lemah, pun hatinya mudah terbalik-bolak. Jika niat hijrahnya tidak kuat, dan lingkungannya tidak mendukung, akan sulit untuk berhijrah dan istikamah dalam hijrah. Maka, ketika hijrah haruslah total. Berdoa terus kepada Allah untuk dikuatkan dan diistikamahan dalam berhijrah. Tidak boleh terlena dan merasa diri lebih baik dari orang lain, merasa ilmu yang kita miliki sudah banyak. Dan terpenting harus total dalam berhijrah.

No comments:

Powered by Blogger.