Hikmah dari Mendapat Hibah Buku

Saturday, November 24, 2018


Hari ke #326

Sekitar dua pekan lalu aku mengomentari salah satu pos Mbak @rinaarsip yang saat itu sedang menghibah koleksi bukunya. Berbekal komentar, aku pun mendapatkan satu buku "hibah" dari Beliau. Hibah buku yang membuatku belajar untuk lebih teliti dan kembali diingatkan tentang "rezeki tidak ke mana-mana".

Dua hari setelah mengomentari akunnya Beliau, di Senin malam, kami kembali berkomunikasi untuk mengambil buku tersebut. Karena belum tahu ke daerah kampus kapan, pun daerah kontrakanku yang terbilang jauh dari kampus dan rumah Beliau, aku pun mengatakan untuk mengantarkan buku tersebut ke tempat kerja Mas yang ada di Sagan. Hari berikutnya aku mencari nama tempat kerjanya Mas di Google Maps dan men-copy-paste ke Beliau.

Kejanggalan pertama yang kurasakan setelah mengirim lokasi tersebut yaitu lokasinya yang berada di Umbulharjo. Saat itu, aku tidak segera menyadari kesalahanku, apalagi untuk mengoreksi kembali lokasi yang kukirim. Siang menjelang sore, Beliau mengatakan kalau buku tersebut sedang diantar Go-Send. Saat itu, aku masih tenang-tenang saja. Kejanggalan kedua yang kurasakan ketika Beliau mengatakan kalau di sekolah tersebut tidak ada guru yang bernama seperti Mas. Meski merasa janggal, aku tetap tidak menyadari kesalahanku.  Mungkin, karena tidak kunjung menemukan nama Mas, buku itu pun dititipkan ke pos satpam sekolah tersebut. Saat itu, aku merasa cukup lega karena bukunya sudah sampai. Aku pun memberi tahu Mas.

Sorenya, balasan chat-nya Mas mulai menyadarkanku bahwa sepertinya aku salah mengirim lokasi ke Beliau. "Bukunya dikirim ke SMP 10 Yogyakarta atau SMP 10 Muhammadiyah Yogyakarta?" Aku terdiam seketika membaca balasan chat-nya Mas. Kemudian bergegas membuka kembali riwayat direct messages Instagram-ku dengan Beliau. Dan ternyata aku memang salah mengirim lokasi ke Beliau. Harusnya aku mengirim lokasi kerjanya Mas di SMP 10 Muhammadiyah Yogyakarta, tetapi aku justru mengirim lokasi SMP 10 Yogyakarta.

Beberapa hari setelahnya, aku belum sempat mengambil buku tersebut karena Mas pulang kerjanya sore dan aku pun tidak ada yang mengantar. Hingga suatu hari, Mas @mdafi06 memberi tahu kalau Mbak Rina kembali menjual dan menghibahkan bukunya. Aku meminta tolong Mas @mdafi06 untuk mengambil buku di SMP 10 Yogyakarta jika melewati sekolah tersebut.

Selang sepekan lebih setelah buku tersebut "nyasar", akhirnya buku tersebut sampai di tanganku. Awalnya sempat pesimis ketika Mas @mdafi06 tidak mengambilkan buku tersebut, atau mengambilkannya tetapi bukunya sudah tidak ada. Namun, ternyata buku tersebut masih ada di sekolah tersebut. Pertanda masih rezekiku dan berjodoh denganku. Dari kejadian itu juga aku belajar untuk lebih teliti dalam hal apapun. Seperti lebih teliti dalam mengirim lokasi ke orang lain. Karena ternyata, jika tidak teliti akan mengakibatkan orang lain nyasar atau barang yang harusnya sampai di tangan justru nyasar ke tempat lain. Dan alhamdulillah-nya, Mbak Rina bukan tipikal orang yang langsung menyalahkan kesalahanku. Beliau justru ikut menjadikan kejadian tersebut sebagai pelajaran untuk lebih teliti lagi. Mungkin kalau kebalikan dari itu, Beliau akan menyalahkan kesalahanku tersebut karena ongkos kirimnya dari Beliau.

No comments:

Powered by Blogger.