Dikenal Melalui Air Wudhu



Hari ke #319

Beberapa hari lalu, tidak sengaja menonton proses hijrahnya Indadari yang tiba-tiba videonya muncul  di beranda YouTube-ku. Iseng menonton video tersebut, hatiku justru tergetar dengan penyebab hijrahnya. Sekaligus tersindir sehingga membuatku ikut bercermin. Jangan-jangan aku juga seperti yang dia bilang. Bahwa terkadang kita merasa sudah beriman, bahkan merasa lebih baik dari orang lain. Karena penampilan kita sudah syar'i, sudah banyak kajian yang kita datangi, sudah banyak buku tentang Islam yang kita lahap. Padahal, mungkin saja di mata Allah kita belum seberiman itu. Mungkin karena masih ada kesombongan di dalam diri. Mungkin karena ada ibadah-ibadah yang belum kita lakukan dengan benar.

Hadits yang menjadi penyebab Indadari berhijrah yaitu tentang Rasulullah mengenali pengikutnya di Padang Mahsyar dari wudhunya. Ketika hari kiamat, semua manusia termasuk para nabi dan rasul akan dibangkitkan dan berkumpul di Padang Mahsyar. Di sana semua manusia akan mendatangi nabi dan rasulnya masing-masing serta untuk mendapat pengakuan sebagai umatnya. Meski tidak semua manusia diakui sebagai umat para nabi dan rasul. Di antara manusia itu juga ada para sahabat Rasulullah SAW yang tentunya sudah dikenal oleh Beliau dan diakui sebagai umatnya. Selain para sahabat, juga ada sekelompok manusia yang mendatangi. Mereka dikenali oleh Beliau bahkan diakui sebagai umatnya. Para sahabat terheran, "Wahai Rasulullah, kenapa engkau bisa mengenali mereka? Padahal mereka tidak hidup bersama engkau, pun jumlah mereka begitu banyak?" Rasulullah menjawab,"Mereka (umatku) bercahaya karena wudhu, mereka tidak sama seperti yang lain, aku mengenali mereka diberi kitab dengan tangan kanan, aku mengenali mereka, dan keturunan mereka berjalan di hadapan mereka (HR Muslim)." Selain itu, "mereka akan tampil pada hari kiamat, dengan wajah bersinar, tangan serta kakinya berkilauan dari bekas-bekas wudhunya (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim)."

Usai menceritakan itu, Indadari bercerita kalau dulu setelah mendengar hadits tersebut, dia segera menangkap bahwa jika ingin dikenali dan diakui Rasulullah SAW berarti cara wudhu kita harus diperbaiki. Sekaligus dia merefleksi diri, apakah sudah berwudhu dengan baik. Setelah itu, dia terpacu untuk memperbaiki cara wudhu dan salatnya. Aku yang mendengar ceritanya hanya dari video menjadi tersindir dan mengingat-ingat lagi bagaimana wudhuku, bagaimana salatku. Dan sepertinya banyak yang harus kuperbaiki.

Setelah menonton video dan mengetahui hadits tersebut, aku jadi wawas diri terhadap ibadah-ibadah yang telah atau akan kulakukan. Pun menjadi pengingat untuk tidak boleh merasa telah beriman padahal sebenarnya masih ada kesombongan dalam diri. Tidak boleh merasa berbangga ketika disebut Rasulullah bahwa umat Islam itu sebagai umat terbaik, padahal diri ini hanya menjadi buih di lautan. Tidak boleh merasa sudah menjadi umatnya Rasulullah SAW yang baik dan pantas diakui sebagai umatnya, padahal dalam berwudhu saja masih ada salahnya. Jadi, jangan merasa "lebih" tetapi kita juga harus terus memperbaiki ibadah-ibadah kita sehingga kita dapat dan memang pantas berkumpul di Padang Mahsyar bersama Rasulullah SAW.

No comments:

Powered by Blogger.