Rezeki Pagi Hari
Hari ke #243 Di suatu Senin pagi, di tengah kemacetan yang melanda sepanjang jalan yang kami lewati, aku terkantuk. Sempat terlelap ...
Memasak dan Perempuan Part 2: Trial and Error Memasak
Hari ke #242 Dalam memasak, ternyata sering terjadi "trial and error". Sekali coba, tidak langsung berlangsung. Terkadang b...
Mata yang Enak Dipandang: Sebuah Buku Tentang Mata Orang-orang yang Suka Memberi dan Cerita Lainnya
Hari ke #241 Judul: Mata yang Enak Dipandang Penulis: Ahmad Tohari Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2015 Jumlah ...
Proposal Kehidupan Part 4
Hari ke #240 28 Juli 2018 Hari ini pun datang. Tiba-tiba saja jantungku sudah mulai terasa berdegup kencang. Membuatku sulit t...
Pergi: Pencarian Makna "Pergi"
Hari ke #239 Judul: Pergi Penulis: Tere Liye Penerbit: Republika Penerbit Tahun Terbit: 2018 Jumlah Halaman: 455 ...
Rumah Selain Rumah Part 2
Hari ke #238 Untuk orang yang malas berpindah dan tidak cepat beradaptasi dengan lingkungan baru, tiga kali berpindah tempat dalam...
Sepiring Bersama
Hari ke #237 Teringat lima tahun ketika kali pertama makan bersama dalam satu wadah. Kala itu sedang training kepemimpinan un...
Memenuhi Hak Tubuh
Hari ke #236 Banyaknya aktivitas dan rutinitas seringkali membuat kita lupa untuk memenuhi hak tubuh. Bekerja terus-menerus, ber...
Bekerja dan Mengeluh
Hari ke #23 5 Kemarin, di tengah para wanita yang membantu menyiapkan makanan, tiba-tiba seorang ibu-ibu sebelah kiri bercer...
Kali Kedua Hari Raya di Perantauan
Hari ke #23 4 Setiap kali mendengar gema takbir berkumandang, hati ini bergetar. Mengingat kebesaran Allah, Yang Mahabesar. Ada k...
Menemani Berdakwah Part 2
Hari ke #233 Seperti judul bukunya Ustadz Salim A. Fillah, jalan dakwah memang berliku. Se-berliku makna harfiah jalan yang kami ...
Tentang Menulis: Bahagianya Menemukan Minat Sedari Kecil Part 2
Hari ke #232 Kemarin sore, ketika melihat anak-anak Sanggar Menulis Cahaya-nya @flpyogya sedang menulis tiba-tiba teringat ak...
Perjalanan Pulang Part 2
Hari ke #231 Sore ini kami kembali ke Jogja. Tadinya, kupikir kami akan merasakan kemacetan ketika di Kebumen. Ternyata dugaanku...
Perjalanan Pulang
Hari ke #230 Kepulangan kali ini adalah kepulangan pertamaku dengan menggunakan motor. Dulu, biasanya tidak pernah dibolehkan ol...
Perempuan yang Bekerja Part 3
Hari ke #229 Menjadi pemandu anggota baru @flpyogya yang mayoritas telah berstatus sebagai "istri dan ibu" agaknya t...
Menemani Berdakwah
Hari ke #228 Rezeki memang tidak pernah terduga dari arah mana datangnya. Dalam sepekan ini diberi kesempatan oleh Allah untuk...
Suasana Petang dan Para Burung yang Beterbangan
Hari ke #227 Di ufuk barat sana, langit merona kemerahan. Malu-malu dia menyembunyikan sang mentari ke peraduan. Menggulirkan ter...
Sebuah Notula: Idul Adha, Berkurban, dan Bermanfaat untuk Orang Lain
Hari ke #226 Dalam sebuah kajian Ahad ini di dekat kontrakan, sang ustadz membahas tentang Idul Adha dan berkurban. Mungkin ...
Orang-orang Pasar
Hari ke #225 Kemarin pagi mungkin kali pertamaku ke pasar sepagi itu selama tinggal di Jogja. Pun pertama kalinya ke pasar b...
Proposal Kehidupan Part 3
Hari ke #224 Setengah bulan terlewati, rasanya masih belum percaya akan perubahan status ini. Rasanya seperti mimpi yang ter...
Objek Wisata "Instagramble"
Hari ke #223 Kebanyakan objek wisata saat ini berkonsep "instagramable". Dengan menonjolkan pemandangan alam yang mena...
Memudahkan Urusan Orang Lain
Hari ke #222 Petang tadi selepas maghrib di suatu masjid, Mas bercerita tentang dirinya yang bertemu seseorang yang meminta bant...
Memasak dan Perempuan
Hari ke #221 Salah satu kebiasaan baruku setelah menikah adalah masak. Dibanding Mas, skill masakku terbilang jauh sekali. Mung...
Memaknai Rezeki Part 2
Hari ke #220 Kalau dipikir-pikir dan dirasa-rasa, dua kejadian kemarin secara tidak langsung mengenai rezeki. Bahwa kalau rezeki "...
Sebuah Notula: Futur dan Penyebabnya
Hari ke #219 Mungkin salah satu ketakutanku dan banyak orang adalah futur. Apalagi ketika sedang mengalami perubahan kondisi. Dari maha...
Tentang Bapak
Hari ke #218 Dibanding Ibu, Bapak adalah sosok yang jarang kutulis. Namun, itu tidak mengurangi rasa sayangku ke Beliau. Apalagi--seper...
Subscribe to:
Comments
(
Atom
)
