Proposal Kehidupan Part 3




Hari ke #224



Setengah bulan terlewati, rasanya masih belum percaya akan perubahan status ini. Rasanya seperti mimpi yang teramat indah hingga rasanya sulit untuk dipercaya kalau ini nyata. Ketakutan-ketakutan sebelum menikah pun kian hari kian luntur. Terlebih ketakutanku untuk tidak dapat menyesuaikan terhadap sifat dan perilaku Mas. Mengingat perbedaan latar belakang budaya dan keluarga kami.



Setengah bulan terlewati, mulai saling mengenal sifat dan kebiasaan masing-masing. Dari yang baik-baik sampai yang buruk-buruk. Kecanggungan yang begitu terasa di awal perlahan mulai luntur. Apalagi ternyata ketika pertama kali berbicara secara dekat dengan Mas, impresi Mas terhadapku itu "jutek". Mungkin karena aku jarang tersenyum ketika bertemu dengan Mas, dari taaruf hingga seserahan.


Setengah bulan terlewati, aku baru merasakan sendiri makna perkataan murabbiku untuk tidak berekspektasi lebih tentang pasangan kita. Sebab ketika kita berekspektasi lebih, kita sendiri yang akan merasa kecewa. Dan memang, taaruf yang sebenarnya itu setelah menikah karena sifat dan perilaku kita tidak akan dapat ditutupi di depan pasangan. Baru setengah bulan berjalan, masih ada hari-hari, bulan-bulan, tahun-tahun ke depan yang harus dijalani. Untuk saling mengenal dan mewujudkan misi+visi bersama, membangun peradaban.

No comments:

Powered by Blogger.