Memasak dan Perempuan Part 2: Trial and Error Memasak



Hari ke #242

Dalam memasak, ternyata sering terjadi "trial and error". Sekali coba, tidak langsung berlangsung. Terkadang berhasil, seringnya gagal. Entah bumbunya kurang terasa atau terlalu matang memasaknya--hingga gosong.

Kalau kata Mas, "memasak itu memang ada risikonya", yaitu gagal. Seperti sekitar dua pekan lalu ketika kami mencoba membuat kue apem ayu dengan resep yang diberikan Mama. Meski bahan dan langkah yang dilakukan sama seperti yang diberitahu Mama, tetapi ternyata kue apemnya tidak berbentuk dan terasa seperti seharusnya.

Pun ketika mencoba membuat tongseng kemarin. Berbekal resep diberikan tukang sayur dekat kontrakan dan situs Cookpad, aku memberanikan diri untuk membuat tongseng. Lagi, meski telah melakukan sesuai petunjuk tersebut, rasa tongsengnya tidak seperti tongseng. Alih-alih tongseng, rasanya malah seperti daging diberi kecap. Meski Mas bilang enak dan bentuk makanannya sudah seperti tongseng, tetapi itu tidak mampu mengusir pikiran negatif tentang masakanku sendiri.

Pada akhirnya, tadi siang aku mencoba membuat tongseng kembali. Aku membaca ulang resep yang ada di Cookpad. Ternyata aku menyadari bahwa ada langkah yang salah kulakukan. Seperti menambahkan kecap yang terlampau banyak hingga rasa tongsengnya hilang. Selain itu, tadi siang aku juga mencoba membuat martabak telur dengan berbekal resep dari kawan. Membuat adonan kulit lumpia tidaklah mudah. Komposisi airnya tidak boleh terlalu banyak, apalagi terlalu sedikit. Dan ketika ditaruh di teflon atau wajan tidak boleh terlalu banyak agar tidak tebal. Ternyata benar, kalau dalam memasak itu penuh "trial and error", harus menanggung risiko. Entah rasanya kurang pas atau bentuknya yang kurang bagus. Hal terpenting dari semuanya yaitu tidak boleh menyerah karena (merasa) gagal dalam memasak. Pun harus terus mencoba membuat suatu masakan hingga berhasil, tidak boleh menyerah ketika masakan kita kurang enak. Belajar dan terus belajar memasak.

No comments:

Powered by Blogger.