tag:blogger.com,1999:blog-19182972627482049972024-03-14T14:09:29.709+07:00Catatan KecilYou can't read my mind, but you can 'read' my mindriasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.comBlogger962125tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-34125702003236005932024-01-12T10:39:00.001+07:002024-01-13T10:41:25.457+07:00Tiga Bulan Tarbiyah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD0_EQddd59vhyphenhyphenu5FLKijexCmsszHoWsjptIsxSuk3GtkWkonzJY47XmNTH_D1lTygeofNPrpZ-p4kszzzTrjo5pDc9db3EKD1XdAzUIhe8hJDvJOJMwl5MvRCuBdrJ0lsYtONxeFs2HE2AKdBGgt4UbrlKv1EgxL1V_FVGyndZAKCv0xsQwftY0o8fF73/s1080/Riasrise%20Content%20Rebranding%20(33).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD0_EQddd59vhyphenhyphenu5FLKijexCmsszHoWsjptIsxSuk3GtkWkonzJY47XmNTH_D1lTygeofNPrpZ-p4kszzzTrjo5pDc9db3EKD1XdAzUIhe8hJDvJOJMwl5MvRCuBdrJ0lsYtONxeFs2HE2AKdBGgt4UbrlKv1EgxL1V_FVGyndZAKCv0xsQwftY0o8fF73/s320/Riasrise%20Content%20Rebranding%20(33).png" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Di kelas siroh pagi tadi, Abatinya Umar membahas tentang tiga bulan tarbiyah. Sebelum memasuki inti materinya, Abatinya Umar mengingatkan kami tentang empat bulan haram, yaitu Muharram, Rajab, Dzulqo'dah, dan Dzulhijjah. Kenapa disebut bulan haram? Karena pada bulan itu, ada dua hal yang dilarang dilakukan, yaitu berbuat dosa dan menumpahkan darah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Kalau kita melakukan dua hal itu, maka dosanya akan dilipatgandakan. Namun, kalau kita perbanyak melakukan amal kebaikan, maka pahala kita akan dilipatgandakan. Maka, pada bulan-bulan haram itu, tidak pernah terjadi peperangan.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Uniknya lagi tentang bulan haram, terutama bulan Dzulqo'dah, Dzulhijjah, dan Muharram ini berurutan waktunya, seperti November-Desember-Januari. Sementara bulan Rajab itu, terpisah sendiri, tidak berurutan dengan tiga bulan haram lainnya. Kenapa demikian? Karena bulan Rajab itu diistilahkan oleh para ulama sebagai bulan tarbiyah/pendidikan. Selain Rajab, bulan Sya'ban dan Ramadan juga diistilahkan sebagai bulan tarbiyah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Kata Abatinya Umar, ada tiga poin penting di bulan Rajab, yaitu latihan menahan diri untuk menzalimi diri sendiri, latihan menahan diri untuk menzalimi orang lain, dan memotivasi untuk perbanyak melakukan amal shalih karena pahalanya akan dilipatgandakan. Sementara bulan Sya'ban itu bulan di antara Rajab dan Ramadan. Bulan Sya'ban ini sering dilalaikan manusia karena dianggap bulan yang biasa saja. Padahal, pada bulan ini amalan yang kita kerjakan akan dinaikkan kepada Allah. Bahkan bulan Sya'ban ini menjadi bulan terbanyaknya Rasulullah berpuasa--selain bulan Ramadan.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Pada bulan Sya'ban ini ada satu malam yang istimewa, yaitu nifsu sya'ban. Saat itu Allah akan menurunkan rahmatNya ke bumi dan mengampuni segala dosa manusia, kecuali dosa syirik dan yang hatinya menyimpan kebencian. Maka, pada bulan Sya'ban ini kita dianjurkan untuk bertoba kepada Allah dan meminta maaf kepada sesama manusia. Maka, semangat Sya'ban itu semangat untuk berpuasa, bertobat, dan meminta maaf.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Semoga kita bisa memanfaatkan tiga bulan tarbiyah ini dengan sebaik-baiknya. Sehingga saat idulfitri nanti kita benar-benar menjadi orang yang bertakwa.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-54005722792761353112024-01-11T04:28:00.001+07:002024-01-13T04:31:45.423+07:00 Melawan Rasa Takut<p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNk5ik1gOTlpEYTd9oMfNe2weCv_mpCg_Njco7kJGdRcXdYqPmI_h7XJKuXHywg7Rojlj9PSrC2Ugm714pdjoQUGENhrwjWQYGm-PFlhRt7DEfA8wvZEQDfZkM0R_PA7NwNWYOwx9RdQU6ek6e_Ov3kdwjPzQf1BjCFKCNlz2xuBPj3Am8CVpjoYTRARbq/s1920/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%204%20(9).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNk5ik1gOTlpEYTd9oMfNe2weCv_mpCg_Njco7kJGdRcXdYqPmI_h7XJKuXHywg7Rojlj9PSrC2Ugm714pdjoQUGENhrwjWQYGm-PFlhRt7DEfA8wvZEQDfZkM0R_PA7NwNWYOwx9RdQU6ek6e_Ov3kdwjPzQf1BjCFKCNlz2xuBPj3Am8CVpjoYTRARbq/s320/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%204%20(9).png" width="180" /></a></div><br />Semenjak menikah dengan Abati @akhimuflih, aku jarang sekali menggunakan motor karena mobilitasku tidak sebanyak dulu. Apalagi ketika aku mengandung Umar hingga saat ini, aku semakin jarang menggunakan motor. Jadi, ke mana-mana kudu diantar Abati.<p></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Padahal waktu sebelum menikah dulu, aku ingin sekali punya motor supaya memudahkan mobilitasku. Akhirnya, dulu sebelum menikah, kalau pergi ke mana-mana aku naik Trans Jogja. Kalaupun naik motor biasanya karena ada teman yang sedang menitipkan motornya di tempatku.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Beberapa kali Abati mendorongku buat naik motor, tapi aku merasa belum terlalu mendesak dan rasanya takut untuk naik motor lagi. Hingga akhirnya September lalu, motornya adik ipar--yang dihibahkan kepada kami--diservis sehingga perlu ada orang lain untuk membawa motor itu dari AHASS ke rumah. Dengan sedikit terpaksa, aku pun mengiyakan pintanya Abati untuk membawakan motor ke rumah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Awalnya tentu merasa kagok dan takut karena sudah bertahun-tahun tidak mengendarai motor. Tapi lama-kelamaan aku mulai menikmati lagi rasanya naik motor. Alhamdulillah, aku bisa melawan rasa takutku untuk naik motor lagi. Tinggal perlu latihan untuk membonceng Umar supaya nanti bisa mengantar-jemputnya sekolah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dzSz56LcC0OEDs8vOKXLJ8D_6gJ4c7j4-qCT0Y5zFK1txhzo4ywm7JRKhDT_47_fohjBaYTUuN2uzgv_Ul9yw' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-79082837358137350492024-01-10T04:09:00.001+07:002024-01-13T04:10:49.509+07:00 Berjodoh dengan 'Stranger'<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIVFapo8S6Xl7tUlNANFqtbTwXmcQqTBHxDb08Nw0lEZR21DRoOfLHeMzqffnBanrT5M7Oy0CkhsFdOBJIgaAU3gPZU7w_DSD7luQ8PQzPLgNbFlV6F1ozqzE-Vj6p-RfZdaDSftliUm-IYu9tRyBk4mUWYCD5jN7AdhBURHYI7-vuBggJtKcX_SqSK7oe/s1080/Riasrise%20Content%20Rebranding%20(32).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIVFapo8S6Xl7tUlNANFqtbTwXmcQqTBHxDb08Nw0lEZR21DRoOfLHeMzqffnBanrT5M7Oy0CkhsFdOBJIgaAU3gPZU7w_DSD7luQ8PQzPLgNbFlV6F1ozqzE-Vj6p-RfZdaDSftliUm-IYu9tRyBk4mUWYCD5jN7AdhBURHYI7-vuBggJtKcX_SqSK7oe/s320/Riasrise%20Content%20Rebranding%20(32).png" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Dalam hidup kita, tentu pernah bertemu orang-orang yang tadinya begitu asing, tapi ternyata menjadi sosok yang berarti bagi kita. Aku pun pernah menemukan sosok tersebut, yaitu Abati @akhimuflih. Pada awalnya Abatinya Umar adalah sosok yang asing bagiku.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Pendaftaran @flpyogya angkatan 18 pada bulan Januari 2018 menjadi awal mula aku tahu Abatinya Umar. Sejak itu jadi tahu kalau ada yang namanya "Muflihin". Namun, tidak terpikir olehkh kalau Abatinya Umar yang akan jadi jodohku. Jadi ya sebatas narahubung dan calon anggota baru.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Lalu, Februari 2018, setelah memantapkan hati, aku kirim CV taaruf ke murabbiyah liqo-ku supaya bisa dimasukin ke biro taaruf-nya anak-anak liqoan. Pertengahan Maret 2018, seorang teman memberitahu kalau ada seseorang yang ingin memberikan buku yang ditulisnya dan ingin mengenalku sertaorang tuaku lebih dekat. Ternyata awal mula ketertarikan Abatinya Umar kepadaku karena tulisan di blogku yang berjudul "Tiga Hal yang Harus Diajarkan pada Anak".</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Padahal itu adalah catatanku ketika ikut acara LMD ITB 188 September 2017 lalu. Ternyata itu hikmahnya aku tetap 'ngeyel'pergi ke Bandung. Setelah diskusi sama murabbiyah liqo yang mengatakan kalau CV-ku belum ada yang 'nyantol' di biro taaruf, akhirnya lanjutlah proses tukar CV dengan Abatinya Umar. Setelahnya lanjut ke taaruf tatap muka, khitbah, dan menikah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Hikmahnya apa dari ceritaku di atas? Ternyata masalah jodoh itu kuasanya Allah. Kadang jalan untuk bertemu jodoh itu sesuatu yang di luar nalar kita. Namun, kalau kita udah memantapkan diri buat menikah, insyaaLlah Allah akan mengarahkan kita untuk bertemu sang jodoh.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-8959137749592423762024-01-09T04:06:00.003+07:002024-01-13T04:11:30.249+07:00Bentuk Kasih Sayang Allah pada HambaNya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj11439euAGiCJaDcQmIIc5usazQixMS8yBKHe-LxMYkGDk30P_AqNFeQ8qjSIhjmPTw9B6MeMid4bzXIQm8JzexhGN-hfQuoADgr1Ngn0QmCgMUYx9VoikWp190NpYX2NcU2Xm6KqJOiuMi1LWNBMr2cXaIfeGNE0M-zdd5oarsDp7i176sjC_DKniOG9p/s1920/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%204%20(10).png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj11439euAGiCJaDcQmIIc5usazQixMS8yBKHe-LxMYkGDk30P_AqNFeQ8qjSIhjmPTw9B6MeMid4bzXIQm8JzexhGN-hfQuoADgr1Ngn0QmCgMUYx9VoikWp190NpYX2NcU2Xm6KqJOiuMi1LWNBMr2cXaIfeGNE0M-zdd5oarsDp7i176sjC_DKniOG9p/s320/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%204%20(10).png" width="180" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p><br /></p><p style="text-align: justify;">Di antara buku-buku @sakeenafamily yang ada di rumah, buku "Seri Rukun Iman: Allah Ar-Rabb" inilah yang paling membuat hatiku tersentuh dan teraduk setiap kali membacakannya untuk Umar. Bagaimana tidak? Narasi yang ditulis Dami @fufuelmart dan Yabi @canunkamil dalam buku ini menjadi pengingat bagiku bahwa hidup kita tidak selalu diliputi kebahagiaan. Terkadang kita bisa merasa sedih dan gelisah akan setiap masalah yang tengah kita hadapi. Masalah yang kita anggap sebagai ujian dari Allah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Padahal ujian tersebut adalah bentuk kasih sayang Allah kepada kita, hambaNya. Allah tahu kita mampu menghadapinya. Allah ingin kita naik kelas. Allah ingin kita terus mendekat dan meminta kepadaNya. Dan saking sayangnya Allah kepada kita, Allah menurunkan ujian itu sepaket dengan kemudahannya. Allah memberikan jalan cahaya atas setiap ujian yang menimpa kita.</p><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxHWjODTpD34aHhelFAdBzO2wXW4u6e77mDx3OdfGqHJvKPhtXSifCuqOHulH9Wtw9WLYWDQa6uqxEeCfltdA' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-65677873607428391422024-01-08T04:04:00.002+07:002024-01-13T04:11:47.878+07:00Tentang Sayyidah Hawa dan Fitrah Penciptaan Manusia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghC8CnobW6N2vXYQud-w3_2x-0wrav9pud_9QkYb875tft04AJdmrx0k2ordOVVS4t1Tnd725FIQ3ugq2zFiQBiAp41RpDdODfPHcjq8k154Jx-gPPVzEOEsymjEpwrVrg6FZECz3dl9pI5_gwu_M1yvB3viOy6YWlXOSSppLKqpZTppivyMAly_XMoIFJ/s1920/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%204%20(8).png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghC8CnobW6N2vXYQud-w3_2x-0wrav9pud_9QkYb875tft04AJdmrx0k2ordOVVS4t1Tnd725FIQ3ugq2zFiQBiAp41RpDdODfPHcjq8k154Jx-gPPVzEOEsymjEpwrVrg6FZECz3dl9pI5_gwu_M1yvB3viOy6YWlXOSSppLKqpZTppivyMAly_XMoIFJ/s320/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%204%20(8).png" width="180" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p><br /></p><p style="text-align: justify;">Di kelas tadabbur pekan lalu, Abati @akhimuflih membahas tentang Sayyidah Hawa yang diciptakan untuk menemani Nabi Adam di surga. Walaupun Nabi Adam tidak meminta kepada Allah, tapi Allah tahu kalau Nabi Adam merasa gelisah. Akhirnya, Allah menciptakan Sayyidah Hawa. Tujuannya apa? Untuk memberikan ketenangan, dan itu pulalah yang menjadi tujuan penciptaan wanita.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Lalu, Ahad lalu aku menyimak podcastnya Ustadz Budi Ashari yang ternyata membahas hal yang sama, yaitu Sayyidah Hawa. Kata Ustadz Budi, Sayyidah Hawa diciptakan dari makhluk hidup atau tulang rusuk sebelah kirinya Nabi Adam, sementara Nabi Adam diciptakan dari benda mati yaitu tanah. Perbedaan asal penciptaan ini ternyata bukan tanpa maksud, ternyata banyak hikmah yang Allah ingin sampaikan yaitu tentang fitrah penciptaan antara laki-laki dan perempuan yang memang berbeda. Maka, mendidik anak laki-laki dan perempuan itu tidak bisa sama.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Perbedaan asal penciptaan ini membuat laki-laki dan perempuan memiliki karakter, peran, dan tugas di bumi yang berbeda. Dan Allah memberikan bekal yang berbeda untuk laki-laki dan perempuan. Allah bekali laki-laki dengan kelebihan di logika dan fisik yang kuat, sementara perempuan diberikan kelebihan di perasaan. Mengapa demikian? Karena laki-laki itu terbuat dari tanah sehingga kerjanya berada di ranah yang high risk dan membutuhkan logika yang kuat. Sementara perempuan karena terciptanya dari makhluk hidup dan kelebihan perasaan, maka kerjanya berada di ranah yang membutuhkan sentuhan kasih sayang, seperti mendidik anak, mengurus suami, mengurus rumah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Dari penjelasan Ustadz Budi jadi diingatkan lagi tentang pentingnya mengenalkan fitrah penciptaan ini ke Umar. Dan menjadi PR buatku dan Abatinya Umar untuk terus menumbuhkan fitrah laki-laki dalam diri Umar. Apalagi zaman sekarang semakin banyak orang yang berpenampilan tidak sesuai dengan fitrah penciptaannya, bahkan mendeklarasikan dirinya sebagai lagibeteq.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-46584237544318177662024-01-07T03:58:00.002+07:002024-01-13T04:12:05.599+07:00Kemandirian, Hal yang Perlu Dilatih pada Anak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix-HVyVQwgil21617fgpvQ2aX7k_2xb1KAQezQXooGLoe71-3bVpovI3E8yJCQJwcee_mCxoB3wpnewGCVbgi5dFxUg7L0hjSqb7Yw7uDCkRcMizVLEWBXVL2WsOsH-02WCg_RgrMMLzkpilfnl1Xsw6ZL1RDnkCQWljmqeNv_pdLFGOwb0Sr4lHeHW_gG/s1350/PO%20Rumah%20Ameenah%20(22).png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1350" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix-HVyVQwgil21617fgpvQ2aX7k_2xb1KAQezQXooGLoe71-3bVpovI3E8yJCQJwcee_mCxoB3wpnewGCVbgi5dFxUg7L0hjSqb7Yw7uDCkRcMizVLEWBXVL2WsOsH-02WCg_RgrMMLzkpilfnl1Xsw6ZL1RDnkCQWljmqeNv_pdLFGOwb0Sr4lHeHW_gG/s320/PO%20Rumah%20Ameenah%20(22).png" width="256" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Sejak ada Umar, aku jadi tahu kalau ada hal-hal yang bisa dilakukan anak tanpa perlu diajarkan. Namun, ada juga hal-hal yang bisa dilakukan anak dengan belajar atau latihan. Salah satu hal yang perlu dilatih yaitu kemandirian anak.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Setelah Umar berhasil lulus toilet training, ternyata tantangan selanjutnya yang perlu dilatih yaitu supaya Umar bisa cebok, pakai baju, dan mandi sendiri. Sebenarnya kami sudah beberapa kali mengajarkan supaya Umar bisa melakukan hal itu sendiri dan sebenarnya Umar sudah bisa melakukannya. Namuu seringkali Umar ingin diceboki dan dipakaikan baju atau Abati @akhimuflih.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-59730108134266272312024-01-06T16:49:00.004+07:002024-01-06T16:50:22.418+07:00Bangun Tidur yang Lebih Produktif<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi76351X_gAh7olqnrosTx7jNAN5SVvQ5V0Z4kzcSKuVKWIuQk1T0gVV6vnehkDBAzd_-8VmRX4bWAujR_DLZBh0Nsa7Wd-Dt-bJVE7ClKJQlEmxCoZZum82PGJfRlEEnCzVL73cFQuNp7cz3I9azTVGC3rpJ2gB674XPaZnqZLM6XDoDm43wuU6nx0feVq/s1080/Riasrise%20Content%20Rebranding%20(31).png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi76351X_gAh7olqnrosTx7jNAN5SVvQ5V0Z4kzcSKuVKWIuQk1T0gVV6vnehkDBAzd_-8VmRX4bWAujR_DLZBh0Nsa7Wd-Dt-bJVE7ClKJQlEmxCoZZum82PGJfRlEEnCzVL73cFQuNp7cz3I9azTVGC3rpJ2gB674XPaZnqZLM6XDoDm43wuU6nx0feVq/s320/Riasrise%20Content%20Rebranding%20(31).png" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Sejak awal Desember lalu, aku mengikuti kelasnya teh @restihardiyanti yang berjudul "30 Hari Produktif Mulai Jam 3 Subuh" bersama beberapa Ranger Sakeena lainnya. Sebenarnya alhamdulillah aku udah terbiasa untuk tidur malam 3-4 jam saja jadi mudah untuk bangun dini hari. Namun, yang menjadi masalahku, seringkali setelah terbangun bingung mau melakukan apa saja. Dan seringkali ketika keasyikan di depan laptop, salat sunahnya jadi mepet Subuh.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Waktu di awal mengikuti kelas ini sempat terbesit pikiran kalau ini sesuatu yang mudah karena aku sudah sering melakukannya. Namun, aku tetap deg-degan takut tidak bangun jam 03.00-03.30. Dan ternyata benar, ada dua hari aku bangunnya tidak on time atau setelah jam 03.30. Keduanya terjadi karena malamnya aku baru tidur di atas jam 21.30.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Salah satunya juga terjadi karena aku sudah membuka mata dan berdoa tapi masih sambil baring. Hingga tidak sadar terlelap kembali dan telat bangunnya. Dan ini juga ada di haditsnya Imam Bukhari kalau kita sudah terbangun, setan akan membisikkan di telinga kita kalau malam masih panjang sehingga kita pun terlelap kembali. Jadi, kalau sudah bangun memang harus segera beranjak dari tempat tidur.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Setelah 30 hari mengikuti kelas ini, aku berusaha untuk terus memprioritaskan salat tahajud dan salat sunah lainnya, dibanding melakukan aktivitas lainnya. Terus aku merasa lebih terarah untuk melakukan aktivitas produktif apa saja setelah terbangun. Selain diajak untuk terbiasa bangun dan produktif dari jam 3 pagi, di kelas ini juga ada beberapa challenge yang sangat membantu peran kami sebagai Ranger. Karena challenge di kelas ini mengingatkanku untuk membuat goal bulanan, kenapa harus melakukan itu, dan langkah apa saja yang dilakukan setiap hari untuk mencapai goal tersebut.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi26iWdiqeZMHKLwqzOTQmJlTmYnkMioMCoE4b8vQVAtliEG6DVdA4qLSGSw46MHfYxuPf0LGS4vfXy9UYqcJSoyhhFDi9XCcmr2JD6T3fMsyDlsCuYVBdWFmuoAentUD36_gIeMsz6m3bV5afZesCwXV3ofP13A-tSKI3WGGOazsVj_nFwqnxXXZeOJzo5/s1080/photo_2024-01-06_16-49-28.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi26iWdiqeZMHKLwqzOTQmJlTmYnkMioMCoE4b8vQVAtliEG6DVdA4qLSGSw46MHfYxuPf0LGS4vfXy9UYqcJSoyhhFDi9XCcmr2JD6T3fMsyDlsCuYVBdWFmuoAentUD36_gIeMsz6m3bV5afZesCwXV3ofP13A-tSKI3WGGOazsVj_nFwqnxXXZeOJzo5/s320/photo_2024-01-06_16-49-28.jpg" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Jazakillah khairan teh @restihardiyanti atas kesempatannya untuk mengikuti kelas ini. Semoga aku bisa istikamah untuk bisa produktif sejak jam 3 pagi.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-35074042371802252402024-01-05T15:44:00.002+07:002024-01-05T15:44:25.178+07:00Obrolan Sebelum Tidur Siang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlggXOa2BvFt7rKOezN8kr58U85tRjEW76eFfaQrscLXhO5bCwiWi2EkKYbc7xzxxLtCs2lCahzslFA2VW7PrORqw6ZTBNlnhdWku4qDthQp5SXTS_PINJXAYqB09W9xQ6JvPLeQoRF-AatkTiBk1GJPCx9LVqntl7UVPxyHUASdgezRBOux75mEptmY6G/s1080/Riasrise%20Content%20Rebranding%20(30).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlggXOa2BvFt7rKOezN8kr58U85tRjEW76eFfaQrscLXhO5bCwiWi2EkKYbc7xzxxLtCs2lCahzslFA2VW7PrORqw6ZTBNlnhdWku4qDthQp5SXTS_PINJXAYqB09W9xQ6JvPLeQoRF-AatkTiBk1GJPCx9LVqntl7UVPxyHUASdgezRBOux75mEptmY6G/s320/Riasrise%20Content%20Rebranding%20(30).png" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Terkadang, ketika melihat Umar yang sekarang sudah bisa merangkai kata dan begitu cerewet, rasanya jadi teringat akan dirinya waktu bayi yang belum bisa bicara. Alhamdulillah, ketika Umar berusia 5 bulan, kami membelikan dua buku bantal untuknya. Awalnya, kami membelikan buku agar ada media untuk mengajarkan tauhid, dan seiring bertumbuhnya Umar, efek rutin dibacakan mulai terlihat.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Dari segi bahasa, Umar jadi punya banyak kosakata yang baik dan suka sekali bertanya. Seperti siang tadi, ketika Umar minta dibacakan buku sebelum tidur. Buku yang pertama kali kubacakan yaitu "Seri Rukun Iman: Allah Ar-Rabb". Saat di lima halaman terakhir, diceritakan tentang Allah akan yang menjadikan kita ada dan yang mematikan kita lalu menghidupkan kita untuk masuk ke JannahNya. Dan ilustrasinya sebuah keluarga yang akan masuk ke Jannah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Ketika melihat itu, tiba-tiba banyak sekali pertanyaan beruntun dari Umar seputar Jannah. Seperti:</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">"Bun, kalau di Jannah kita bisa buka mata ya?"</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">"Bun, kalau kita di Jannah harus meninggal dulu ya?"</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">"Bun, kita masuk Jannah kapan ya?"</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">"Bun, nanti kalau kita (di yaumul mizan) ditimbangnya gimana? Berdiri ya? Atau dipotong-potong dulu?"</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">"Bun, nanti kalau kita di Jannah, rumah kita dibawa nggak? Bawa hape sama laptop nggak? Nanti Umar nontonnya gimana kalau (hape sama laptop) nggak dibawa?"</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">"Bun, nanti kalau di Jannah, kita nggak tidur ya?"</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">"Bun, nanti kalau di Jannah, Umar mau minum susu ya."</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">"Bun, nanti di Jannah Umar punya temen nggak?"</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">"Bun, nanti kalau di Jannah, kita pipis sama pup nggak? Nanti kalau Umar kebelet gimana?"</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Padahal niat dibacakan buku karena Umar mau tidur siang, tetapi ternyata Umar malah banyak bertanya tentang Jannah. Aku pun menjawab pertanyaannya sesuai apa yang kutahu. Meskipun beberapa kali Umar merasa tidak puas dengan jawabanku. Seperti ketika aku jawab kalau di Jannah, kita tidak buang air, tetapi Umar terus bertanya bagaimana kalau dia nanti merasa kebelet 😂 </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Meskipun awalnya kesal juga karena Umar tidak tidur-tidur, tetapi aku merasa bersyukur karena Umar sebegitu penasarannya dengan Jannah. Semoga rasa penasarannya Umar ini bisa jadi penyemangat untuk mencari tahu bagaimana supaya bisa layak masuk JannahNya.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-53647659027657750882024-01-04T15:40:00.001+07:002024-01-04T15:40:17.452+07:00Jalan-jalan Pertamanya Umar bersama Teman-teman TPA<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSTt-EuyhTtXPNR9HfPmNS8sv6tCBSvN6uBkzUfxOjSVnCiQWxJ2LvXCuXsOX31YYlePiClvjFk7jbzdnfmWr1Gc7WjOjre4gTI7XjTJVeDR4n12mP37G2n6NUueboerlXDFkKCQE-6crBd8DNMKHWjV2aQjfUNVvAD6prCYY5nj0Wev8EqoDVRBhyZj8t/s1920/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%204%20(6).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSTt-EuyhTtXPNR9HfPmNS8sv6tCBSvN6uBkzUfxOjSVnCiQWxJ2LvXCuXsOX31YYlePiClvjFk7jbzdnfmWr1Gc7WjOjre4gTI7XjTJVeDR4n12mP37G2n6NUueboerlXDFkKCQE-6crBd8DNMKHWjV2aQjfUNVvAD6prCYY5nj0Wev8EqoDVRBhyZj8t/s320/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%204%20(6).png" width="180" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">November lalu, aku dapat undangan pemberitahuan kalau tanggal 3 Desember anak-anak TPA Al-Mubarok akan jalan-jalan ke Pantai Goa Cemara. Dan yang membuatku terkejut sekaligus bersyukur, di undangan tertulis kalau biayanya gratis. Sejak dapat undangan itu, hampir setiap waktu Umar tanya kapan dia akan ke pantai. Sungguh sangat tidak sabaran, apalagi ini pengalaman pertamanya Umar pergi bersama teman-teman TPAnya ke pantai.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Ketika hari H tiba, Umar terbangun dengan wajah yang begitu ceria. Usai salat, Umar bersiap untuk mandi. Sekitar jam 6 pagi, setelah semuanya siap, Abati @akhimuflih mengantar kami ke Masjid Al-Mubarok. Ternyata teman-temannya Umar sedang berbaris di depan ustadz yang sedang memanggil nama-nama santrinya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Tidak lama kemudian, dua kotak snack pun datang. Alhamdulillah, walau gratis, tetapi fasilitas yang diberikan TPA begitu berlimpah. Bahkan, awalnya kukira bus yang akan dipakai itu bus kecil yang tidak berAC, tetapi ternyata busnya cukup besar, berAC, dan sangat nyaman. Bahkan ibu-ibu walisantri yang awalnya ingin menyusul menggunakan kendaraan pribadi, jadi ikut naik bus.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Sesampainya di Pantai Goa Cemara, kami singgah sebentar ke sebuah pendopo untuk menaruh barang bawaan. Lalu, kami bersama-sama ke tepi pantai, bermain game sesuai kelasnya di TPA. Kalau Umar dan anak-anak kelas TKA bermain memasukkan pasir ke botol dan menguburkan botol ke dalam pasir. Selama bermain di pantai, Umar terlihat begitu bahagia. Tidak ada raut kelelahan. Bahkan usai dari pantai, melihat teman-temannya bermain air di kolam renang, Umar pun merengek ingin ikut menyebur. Syukurnya saat itu aku bawa baju gantinya Umar, jadi kuizinkan dia bermain di kolam renang.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Kegiatan jalan-jalan hari itu pun ditutup dengan makan siang dan foto bersama di pendopo. Selama perjalanan pulang Umar tidak bisa diam. Namun, begitu sampai rumah, baring sebentar di kasur, Umar langsung terlelap.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dyY2LKPBx5lElvX6IrI4douuoI5XwWJOk88xDfvWIXlz0gOIxH9omokfAJ-reHVklzG6ENCc5-G3Hqf1e9tbA' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: center;"><br /></p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-58671065127380963582024-01-03T15:28:00.001+07:002024-01-04T15:36:02.510+07:00Ajaibnya Istighfar<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinnwcZPGsplBIRvsWu8h18ztdp0V_TdU9pCgTL8m_5BkiXt9BeE-FAg_5YedRJPJcvPelpfZedRcScAkizwdq2alm0UyMaHVyCOeGY3vPFl-Km2ribme2g4Mg9TvmmWx5EyUSVrXkl5nGWBU_bhcppUzQvhHoSh9GRsbiTRkQcC0qtBHRTyqTYLvWM__k0/s1920/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%204%20(7).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinnwcZPGsplBIRvsWu8h18ztdp0V_TdU9pCgTL8m_5BkiXt9BeE-FAg_5YedRJPJcvPelpfZedRcScAkizwdq2alm0UyMaHVyCOeGY3vPFl-Km2ribme2g4Mg9TvmmWx5EyUSVrXkl5nGWBU_bhcppUzQvhHoSh9GRsbiTRkQcC0qtBHRTyqTYLvWM__k0/s320/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%204%20(7).png" width="180" /></a></div><br /><p></p><p><br /></p><p style="text-align: justify;">Sebelumnya, aku tidak pernah mencoba buat merutinkan istighfar 100 kali. Hingga Juni lalu, aku ikut Business Coaching yang diadakan Dami @fufuelmart dan salah satu challenge-nya itu istighfar 100 kali dalam sehari. Walaupun mungkin di awal terasa berat sekali, tapi setelah dijalani dan kurutinkan--alhamdulillah hingga sekarang--ternyata rasanya begitu tenang dan lebih mudah untuk menghadapi masalah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Tentang istighfar, Rasulullah pun sudah mencontohkan kalau selesai salat, kita beristighfar 3 kali dulu. Dan kalau aku perhatikan di buku panduan salat, ada beberapa salat sunah yang salah satu doanya berupa istighfar.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Kenapa kok perlu istighfar, terutama setelah salat? Kalau kata Ustadz Adi Hidayat, ada beberapa alasan kenapa perlu istighfar lebih dulu:</p><p style="text-align: justify;">1. Permohonan ampun karena belum maksimal terhubung dengan Allah saat salat.</p><p style="text-align: justify;">2. Pembuka ke doa. Doa itu permohonan yang suci, kalau mau doa kita sampai ke Allah, maka kita perlu memohon ampun dulu ke Allah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Ajaibnya, kalau kita sering merutinkan istighfar, kita belum minta ke Allah tapi Allah sudah mengabulkannya. Dan kata Ustadz Adi Hidayat, kalau mau doa kita sampai ke Allah itu perlu menengadahkan tangan kita dan memohon dengan asmaul husna. Jadi, ketika berdoa, kita memohon sambil menyebut nama Allah. Tidak perlu semua asmaul husna kita, tapi disesuaikan dengan kebutuhan kita.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Contohnya seperti doa ini:</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">"Wahai Dzat yang Mahahidup, lagi Maha Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu kami memohon, perbaguslah pribadi kami semuanya, dan jangan Engkau pasrahkan urusan kami pada diri kami sendiri selamanya."</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Bahkan, kata Ustadz Adi Hidayat, kalau kita memohon kepada Allah dengan asmaul husna, maka mempercepat terkabulkannya doa tersebut. Namun, kalau kita banyak melakukan maksiat, bekerja di tempat haram, suka mengonsumsi/memakai yang haram, maka akan mempertebal jarak kita dengan Allah dan menjadi penghalang terkabulkannya doa. Dan untuk membuka penghalang tersebut, caranya dengan beristighfar. Masya Allah, betapa ajaibnya istighfar itu.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-84850649892817029932024-01-02T14:37:00.004+07:002024-01-02T14:47:07.515+07:00Allah Selalu Memberikan yang Terbaik Untuk HambaNya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP20R8C5raL-1UxhtnWXq2tCk4X8CoAnrciGzozW4hyphenhyphenpvyxwyBlir6rNBzfOGi-64HJfkCWFvDZtZf0xcnBDzur4k7TYB2UijO67XXB2EkEt92ARbwd1BKhcPRRESY2wH8KlGQ3b6SLEU5tNv99xESKe1-GIsj7YJWdn-QACCYbqT9oPu13S6TnZ50wpz_/s1920/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%204%20(5).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP20R8C5raL-1UxhtnWXq2tCk4X8CoAnrciGzozW4hyphenhyphenpvyxwyBlir6rNBzfOGi-64HJfkCWFvDZtZf0xcnBDzur4k7TYB2UijO67XXB2EkEt92ARbwd1BKhcPRRESY2wH8KlGQ3b6SLEU5tNv99xESKe1-GIsj7YJWdn-QACCYbqT9oPu13S6TnZ50wpz_/s320/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%204%20(5).png" width="180" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Sewaktu kecil, mungkin kita tidak pernah mempermasalahkan tubuh kita. Seiring kita bertumbuh, kita mulai mendapatkan berbagai referensi tentang bagaimana 'penampilan yang menarik' itu seperti apa. Hingga kita mulai tidak mensyukuri bagaimana tubuh kita karena membandingkannya dengan orang lain.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Tidak heran juga sekarang semakin banyak orang yang melakukan operasi plastik karena ingin mengubah tubuh mereka menjadi lebih menarik. Padahal, kalau kulihat, banyak dari mereka yang memiliki wajah mirip setelah dioperasi plastik. Mungkin karena itu 'buatan' manusia. Berbeda dengan ciptaan Allah yang menciptakan kita memang berbeda-beda dan khas.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dwLmXSuw6z66pwtTiGa-toLKd8d1tUlKitNGUHzXdVe7q2WcXQnbytOQlUoC2Wp7yUQ4zXa4g9MafdEjwBnSg' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Mengenai tubuh ini, ada satu kalimat di bukunya Umar berjudul Seri Tubuh Titipan Allah, yaitu "Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya." Kalimat itu hampir selalu muncul di setiap judul buku dalam seri tersebut. Dan setiap kali membacakan kalimat itu rasanya ingin menangis karena menjadi pengingat bagi siapapun yang kurang mensyukuri bentuk wajahnya, warna kulitnya, postur tubuh, dan lainnya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Padahal sebenarnya, apa yang Allah beri untuk kita itu sebuah nikmat yang memang terbaik untuk kita. Sebuah nikmat yang harus kita jaga dan dipergunakan sebaik-baiknya. Sebab, setiap anggota tubuh kita nantinya di akhirat akan menjadi saksi bagaimana kita memperlakukannya.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-15291750895018773912024-01-01T12:57:00.003+07:002024-01-01T12:57:24.938+07:00Rumah Rasa Pesantren<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtr4wHPCYTSFJ4LVoHVZcu81cxGTEYZbFFw_0WilHFcBeCik8OSoU-Wj_2WOKroIyfD2xa1mhESBOU8v_QK9IzrMayv2NH6Lmd01Lw8s27fdieE4vzL-o5Yez3krej8tM0SGPTS35nFDN377D0qyT3gM9DepkyEkuMAz9KgznpMpbYyX2_uK6IHhq7Xayx/s1920/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%204%20(3).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtr4wHPCYTSFJ4LVoHVZcu81cxGTEYZbFFw_0WilHFcBeCik8OSoU-Wj_2WOKroIyfD2xa1mhESBOU8v_QK9IzrMayv2NH6Lmd01Lw8s27fdieE4vzL-o5Yez3krej8tM0SGPTS35nFDN377D0qyT3gM9DepkyEkuMAz9KgznpMpbYyX2_uK6IHhq7Xayx/s320/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%204%20(3).png" width="180" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Waktu kuliah dulu, aku sempat ingin mendaftar ke sebuah pondok pesantren mahasiswi. Karena saat itu aku baru-baru mulai hijrah sehingga ingin mendapatkan tempat yang membuatku bisa belajar tentang Islam lebih intens. Namun, orang tuaku tidak mengizinkan karena jaraknya yang lumayan jauh kalau dari kampusku. Sedangkan aku tidak ada motor sehingga ke mana-mana lebih sering menggunakan Trans Jogja. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Mungkin karena 'strong why'-ku juga belum kuat untuk meyakinkan kedua orang tuaku, akhirnya aku pun mengurungkan niat untuk mendaftar ke pondok tersebut. Jadilah selama kuliah aku belajar tentang Islam dari satu kajian ke kajian lainnya. Alhamdulillah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Dan di tahun 2023 kemarin, ada satu nikmat yang tidak pernah kuduga sebelumnya yaitu diamanahi rumah untuk digunakan berdakwah. Seketika teringat kembali keinginanku untuk tinggal di pondok pesantren. Meskipun bukan seperti pondok pesantren pada umumnya, tapi aku bersyukur sekali bisa lebih sering menikmati nuansa majelis ilmu di dalam rumah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Dari mulai menyiapkan tempat dan suguhan, hingga berkesempatan untuk ikut nimbrung belajar berbagai macam hal. Seperti tadabbur, bahasa Arab, siroh, Digital Marketing, UI/UX, dan lainnya. Rasanya begitu haru dengan cara Allah mengabulkan keinginanku ketika kuliah dulu.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-68905156377446100352023-04-11T08:24:00.006+07:002023-04-11T08:24:44.318+07:00Manusia Mulia Karena Kemampuan Belajarnya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2_GzJ2_Wave7ji29HVd-BlxOh2vHMqsm39_VvMnqaUly19bCX66X0CEDox0W_mTZrQzzVb-s0F-k75bPxgW1w_2sFfHFz63KiyxVlAVhp3gOWen_sGIbI9pyjBnHSln1hl-ItANk_GDp7rPAp1WOelhrTQEy49kO1BInjAcWw-J8Kd1Cuxppsu8KCKA/s1920/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%202%20(21).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2_GzJ2_Wave7ji29HVd-BlxOh2vHMqsm39_VvMnqaUly19bCX66X0CEDox0W_mTZrQzzVb-s0F-k75bPxgW1w_2sFfHFz63KiyxVlAVhp3gOWen_sGIbI9pyjBnHSln1hl-ItANk_GDp7rPAp1WOelhrTQEy49kO1BInjAcWw-J8Kd1Cuxppsu8KCKA/s320/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%202%20(21).png" width="180" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Selepas Subuh tadi, cari referensi soal surat Al-Baqarah ayat 31 yang akan kutadabburi di @sakeenarangers Tadabbur Club. Awalnya kukira jadwal tadabbur-ku itu besok, hingga tiba-tiba ada chat dari Kang @canunkamil di grup kalau pagi tadi adalah jadwalku. Baca chat itu aku langsung panik lalu kubaca-baca lagi ayat dan artinya, dan cari beberapa referensi tambahan.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Ketika aku baca lagi ayatnya, ternyata ayat tersebut nyambung dengan ayat sebelumnya (ayat 30) dan ayat setelahnya (ayat 32-34). Dalam ayat-ayat tersebut, disebutkan kalau Allah akan menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Saat malaikat mengetahui itu, malaikat begitu ragu karena manusia itu 'kerjaannya' hanya merusak alam dan menumpahkan darah. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Sampai akhirnya di ayat 31 disebutkan kalau Allah mengajari Nabi Adam semua nama-nama yang di bumi, baik makhluk hidup atau makhluk mati. Sementara malaikat itu tidak diajari nama-nama itu oleh Allah. Jadi, ketika malaikat ditanya tentang benda yang Allah tunjuk, malaikat tidak bisa menjawabnya, tetapi Nabi Adam bisa menjawabnya. Hal itu membuat malaikat terkagum-kagum. Dari situ dapat insight baru kalau ilmu itu bisa membuat manusia mulia.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Lalu, ketika Kang Canun memberikan tambahan mengenai ayat kutadabburi tadi, ternyata semakin menambah insight untukku dan semakin amaze dengan ayat 31 ini. Namun, sebelum menjelaskan secara langsung ayat 31, Kang Canun mengajak kami untuk berpikir. Tentang kenapa kok malaikat bisa sampai ragu begitu. Dan ternyata, dulu sebelum Nabi Adam diciptakan, ada makhluk yang tinggal di bumi. Makhluk yang mirip manusia, tetapi bukan manusia dan 'kerjaannya' merusak alam.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Hal itu ternyata nyambung dengan surat Al-Alaq ayat 15-16 kalau manusia yang berbuat kekafiran dan tidak mau berhenti melakukannya, maka akan ditarik بِٱلنَّاصِيَةِ (atau ubun-ubun yang menduskan) ke dalam neraka. Ternyata, maksudnya ubun-ubun dalam ayat itu ubun-ubun yang ada di keningnya yaitu korteks prefrontal (prefrontal cortex). Korteks prefrontal ini erat kaitannya dengan kemampuan mengingat dan berperilaku sesuai aturan. Maka, ketika manusia diberikan korteks prefrontal tetapi justru digunakan untuk hal-hal yang tidak Allah suka, maka di hari akhir korteks prefrontal tersebut akan ditarik ke dalam neraka.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Lalu, ketika Kang Canun mulai membahas Al-Baqarah ayat 31 jadi semakin paham kenapa kok manusia yang ditunjuk sebagai khalifah di muka bumi, bukan malaikat? Ternyata karena manusia yang diberikan kemampuan belajar oleh Allah. Keistimewaan manusia berasal dari kemampuan belajarnya. Ketika manusia belajar dan memiliki ilmu, maka manusia bisa mulia, bahkan bisa lebih mulia dibanding malaikat. Dengan catatan ilmu itu digunakan untuk jalan kebaikan dan kebenaran. Sebab, pada dasarnya belajar itu bukan hanya menambah wawasan atau informasi, tetapi juga untuk mendekatkan kita kepada Allah, bukan justru menjauhkan.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Surat Al-Baqarah ayat 31 ini juga menjadi pengingat bagiku tersendiri untuk tidak berhenti belajar, meskipun belum kuliah lagi. Mengutip dari perkataannya Abah Ihsan, "Kalau manusia berhenti belajar, maka berhenti kemanusiaannya. Kalau manusia berhenti belajar, maka berhenti kebaikannya." Selain itu, menjadi pengingat bagiku untuk menumbuhkan rasa cinta belajar dalam diri Umar. Cinta belajar yang tidak hanya membuat Umar semakin tahu banyak hal, tetapi semakin cinta kepada Allah.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-65408534521557355072023-03-17T05:37:00.001+07:002023-03-17T05:37:36.177+07:00Ingat Allah, Bersabar, dan Bersyukur Ketika Ada Masalah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsyo8RUz1SmlQZjThzoJuLRIcTz78PoDaHL_hOCgZyizLIPEGDS1g_fNdJWCpE-tYRlakkrydc1lzY-qO2nC8LjR3gSwRrs9UBPLPwnnnO9roGiYsa4cdtE0MvzsI0AcQJrrq9EUikreyrgPcDJ9Zp_Lwbgjb0BNl8xEQZ7hIvP-lMzPMs6Y-sGx3rqg/s1080/Riasrise%20Content%20Rebranding%20(15).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsyo8RUz1SmlQZjThzoJuLRIcTz78PoDaHL_hOCgZyizLIPEGDS1g_fNdJWCpE-tYRlakkrydc1lzY-qO2nC8LjR3gSwRrs9UBPLPwnnnO9roGiYsa4cdtE0MvzsI0AcQJrrq9EUikreyrgPcDJ9Zp_Lwbgjb0BNl8xEQZ7hIvP-lMzPMs6Y-sGx3rqg/s320/Riasrise%20Content%20Rebranding%20(15).png" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p>Beberapa hari lalu, aku nonton <a href="https://youtu.be/x2qnar1NPnU" target="_blank">video part 2 di channel YouTube-nya Yuk Ngaji</a> yang berisi obrolan asatidz dan trainer Yuk Ngaji tentang "curhat". Inti obrolan itu membahas tentang kebiasaan orang yang suka curhat ketika mengalami sebuah masalah. Mungkin kita juga pernah curhat atau pernah mendapat curhatan dari teman yang sedang punya masalah.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dwi5A683ajWzE_6OObgv6Wybz91WE4zNszIo6VxUO6yQP0AHEI3c0wiO_rhnOQ3hvJolTSb1uY9ntCivJikUw' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div><br /><p><br /></p><p><br /></p><p>Dari video tersebut aku dapat banyak insight sekaligus reminder tentang merespons ketika ada masalah. Karena ketika masalah itu datang, biasanya aku merasa panik dan bingung. Dan hal yang terpikir pertama kali ketika ada masalah itu: "bagaimana cara menyelesaikannya?". Namun, di video ini diingatkan kembali kalau setiap manusia yang masih diberi kesempatan untuk hidup itu tidak terlepas dari masalah.</p><p><br /></p><p>Ketika masalah itu datang, kita perlu meng-upgrade pemahaman bahwa masalah itu cara Allah untuk menaikkan level kita. Pun pasti ada hikmah terbaik yang Allah berikan dari masalah yang kita alami. Jadi, hal pertama yang seharusnya kita pikirkan ketika ada masalah yaitu Allah. Ketika kita ingat Allah, mungkin masalah kita tidak langsung "cling" menghilang, tetapi hati kita bisa menjadi tenang sehingga memudahkan untuk mencari solusi dari permasalahan kita.</p><p><br /></p><p>Selain mengingat Allah, hal lainnya yang kita lakukan ketika ada masalah yaitu bersyukur. Maka, ketika masalah datang, kita perlu mengucap dulu "alhamdulillah". Sebab, itu pertanda Allah sayang kepada kita dan ingin kita untuk naik level. Jangan sampai kita hanya terfokus kepada masalah hingga lupa untuk mensyukuri apa yang kita miliki. Setelahnya baru mencari solusi permasalahan.</p><p><br /></p><p>Dalam video ini, Ustadz Cahyo bercerita kalau ada seorang bernama Abdullah bin Muhammad yang sedang berjalan menuju tepi pantai untuk memantau kedatangan musuh. Ketika sampai di tepi di pantai, dia mendengar ada seseorang di dalam tenda sedang berdoa seperti ini:</p><blockquote><p>اللَّهُمَّ أَوْزِعْنِي أَنْ أحمدك حمدا أكافىء بِهِ شُكْرَ نِعْمَتِكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَيَّ ، وَفَضَّلْتَنِي على كَثِيرٍ من خَلَقْتَ تَفْضِيلا</p></blockquote><p><br /></p><p></p><blockquote>“Ya, Allah. Tunjukilah aku agar aku bisa memuji-Mu, sehingga aku bisa menunaikan rasa syukurku atas kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan Engkau sungguh telah melebihkan aku di atas kebanyakan makhluk yang telah Engkau ciptakan.”</blockquote><p></p><p><br /></p><p>Ketika mendengar itu, Abdullah bin Muhammad begitu penasaran apa sih kelebihan orang tersebut hingga bisa berdoa seperti itu? Setelah Abdullah bin Muhammad mendekat, ternyata orang tersebut tidak mempunyai tangan dan kaki, pun penglihatannya buram. Sosok tersebut ternyata bernama Abu Qilabah. Betapa terkejutnya Abdullah bin Muhammad ketika melihat Abu Qilabah.</p><p>Lalu, Abdullah bin Muhammad bertanya kepada Abu Qilabah tentang kelebihan yang Allah berikan kepadanya. Ternyata, Abu Qilabah mengatakan kalau kelebihan yang Allah berikan adalah lisannya. Sebab, dari lisannya, Abu Qilabah bisa mengucap zikir dan istighfar. Setelah mengatakan seperti itu, Abu Qilabah meminta tolong kepada Abdullah bin Muhammad untuk mencari anaknya yang hilang dengan ciri-ciri seperti ini, ini, ini.</p><p><br /></p><p>Di perjalanan, Abdullah bin Muhammad menemukan mayat anak laki-laki dengan ciri-ciri yang sama seperti anaknya Abu Qilabah. Namun, Abdullah bin Muhammad bingung bagaimana menjelaskannya kepada Abu Qilabah. Akhirnya, ketika ingin menceritakannya kepada Abu Qilabah, Abdullah bin Muhammad mengajak bicara dulu tentang kisah Nabi Ayub yang begitu sabar dan syukur ketika kehilangan harta dan anak-anak. Setelah itu, Abdullah bin Muhammad menceritakan kepada Abu Qilabah kalau dia menemukan mayat anaknya yang ditemukan dalam kondisi tercabik-cabik di hutan.</p><p><br /></p><p>Ketika mendengar itu, Abu Qilabah mengucap "alhamdulillah". Abdullah bin Muhammad pun merasa heran kenapa Abu Qilabah mengucap "alhamdulillah". Ternyata Abu Qilabah merasa bersyukur memiliki seorang anak yang selama hidupnya tidak pernah melakukan maksiat. Setelahnya, Abu Qilabah baru mengucap "innalillahi wa innailaihi rojiun", dan tidak lama kemudian Abu Qilabah mengembuskan nafas terakhirnya.</p><p><br /></p><p>Dari kisah Abu Qilabah kita belajar untuk bersyukur dan bersabar ketika mendapat sebuah ujian atau masalah. Abu Qilabah tidak fokus kepada kekurangannya, tetapi dia justru mensyukuri nikmat Allah berupa lisan untuk berzikir dan beristighfar. Kalau Abu Qilabah hanya fokus kepada ujian yang Allah berikan, mungkin Abu Qilabah lupa untuk mensyukuri nikmat lisan yang telah Allah beri. Dan ini menjadi pengingat bagi kita untuk tidak terfokus kepada masalah, tetapi mensyukuri dulu nikmat yang telah Allah beri. Ketika kita bersyukur, maka kita mudah untuk mencari solusi dari permasalahan kita.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-49141856197887290812022-12-09T18:28:00.000+07:002022-12-09T18:28:21.686+07:00Bagaimana Mengajak Anak Rajin Ibadah Tanpa Marah?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdGGZZLhrbTTTKY79xQGCFWsBv6YlEkj3IG46L8sGRRNYPcAEVlcdxMUaNrJAvlXxIIhF8nfEeaiHlMZB_wlUtdfnIcxa-BT8gcw9FzFyiYlne8-a0Cqz8OGcusYYvzp3FbWf84CJet7uqlPIvmN5IrTZJ6-Z86XKS5iWkHPO4j6z5CJYg8RJDnlXcuA/s1920/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%202%20(2).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdGGZZLhrbTTTKY79xQGCFWsBv6YlEkj3IG46L8sGRRNYPcAEVlcdxMUaNrJAvlXxIIhF8nfEeaiHlMZB_wlUtdfnIcxa-BT8gcw9FzFyiYlne8-a0Cqz8OGcusYYvzp3FbWf84CJet7uqlPIvmN5IrTZJ6-Z86XKS5iWkHPO4j6z5CJYg8RJDnlXcuA/s320/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%202%20(2).png" width="180" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Kemarin aku menyimak kajiannya @sakeenafamily tentang mengajak anak ibadah tanpa marah. Sebelum memasuki inti pembahasannya, Kang @canunkamil membahas akar masalah orang tua sering marah ke anak secara umum, yaitu karena kita cenderung memelihara nafsu sebagai orang tua. Salah satunya adalah nafsu ingin dituruti anak. Hingga kita pun memaksa anak untuk beribadah. Padahal Allah itu tidak pernah memaksa hamba-Nya untuk beribadah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."-(Q.S. Al Baqarah ayat 256)</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Dari ayat tersebut menjadi pengingat bagiku bukan memaksa Umar untuk beribadah, tetapi mengajak Umar untuk beribadah. Apalagi usia Umar masih 3,5 tahun. Ketika memaksa untuk beribadah, bisa jadi tidak memunculkan ketaatan dalam diri anak, melainkan keterpaksaan. Hingga bisa membuatnya terpaksa, bahkan stres dalam beribadah dan tidak menyesal ketika meninggalkannya. Sebab, syariat terlalu dipaksakan tanpa ada wadahnya. Seperti yang dikatakan Ibnu Atha'ilah Al-Iskandar, "di antara tanda matinya hati adalah tidak adanya perasaan sedih atas ketaatan yang kaulewatkan dan tidak adanya perasaan menyesal atas kesalahan yang kaulakukan."</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Lalu, apa yang perlu kita lakukan dalam mengajak anak ibadah tanpa marah? Pertama, bantu anak jatuh cinta dan kagum dengan Allah. Jangan sampai kita menakuti anak kalau anak kita tidak salat, maka Allah akan menyiksanya. Ketika mengajak anak untuk beribadah dengan cara seperti itu, maka sulit bagi anak untuk cinta dan kagum dengan Allah. Sebaliknya, anak justru akan membenci Allah. Kedua, sisipkan dialog iman dalam aktivitas keseharian. Dari aktivitas yang dilakukan bersama anak, kita bisa mengobrol dengan anak tentang hal-hal yang bisa mengayakan pemahamannya tentang Allah. Maka, jangan sampai kita menyia-nyiakan hal itu dengan memberikan gadget kepada anak secara berlebihan.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dw9G_WXinBCAI906TRO8ehTPd0Y7sebl0hEErjoutT0KoT48XJUNrEiPau-K7cd6ZgCqcFB6jmWk2AsMIuP2w' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-69235488169886245932022-11-10T12:34:00.001+07:002022-11-11T12:37:03.689+07:005 Rukun Islam yang Harus Kita Amalkan<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC4Sd8Dn6IH0B30R0yznbMxGZ_h0isRmXEX1l4Uu_JI0tllwzb_fwrwt7ax3tzujuLIvDMVkM4QO4iHc5iv15goJGOAeUp3Tj0JQkKtWHfOWABW8v6Q1lNGppaQ4wsJf6glGD3ME2wUGMpC3Tlu9L3bPJvtO1STRK4gRPaXk9uU75UHkDqLGk7Nz8Qgw/s1920/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%20(15).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC4Sd8Dn6IH0B30R0yznbMxGZ_h0isRmXEX1l4Uu_JI0tllwzb_fwrwt7ax3tzujuLIvDMVkM4QO4iHc5iv15goJGOAeUp3Tj0JQkKtWHfOWABW8v6Q1lNGppaQ4wsJf6glGD3ME2wUGMpC3Tlu9L3bPJvtO1STRK4gRPaXk9uU75UHkDqLGk7Nz8Qgw/s320/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%20(15).png" width="180" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">Alhamdulillah, biidznillah, melalui buku "Ramadhan Bulan Kebaikan-Ramadhan Bersama Nussa"-nya @sakeenafamily, sejak Januari lalu Umar bisa <a href="https://www.instagram.com/p/Ckw5fDZOE-j/" target="_blank">hafal lima rukun Islam</a> dengan benar. Menurutku, sebenarnya anak-anak seusia Umar memang mudah sekali menyerap hal-hal yang dilihat dan didengarnya, termasuk tentang lima rukun Islam itu.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Begitupun dengan kita, sejak kecil sudah hafal lima rukun. Namun, yang menjadi pertanyaan, apakah kita paham strong why kita harus menghafalkan itu, paham tentang maknanya sehingga bisa senang hati mengamalkan? Sepertinya jarang sekali yang diajarkan seperti itu sejak kecil.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Itulah mengapa, banyak dari kita yang kita tumbuh dewasa suka bermalas-malasan ketika salat atau salat ala kadarnya. Sebab, kita belum paham untuk apa melakukan salat. Kita hanya hafal kalau salat itu salah satu rukun Islam, tetapi belum paham maknanya. Aku pun takut jika Umar seperti, makanya salah satu ikhtiar yang kami lakukan adalah dengan membacakan buku Seri Cinta Islam.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Menurutku, buku Seri Cinta Islam ini bagus sekali. Karena tidak hanya menjelaskan apa saja lima rukun Islam itu, tetapi juga menjelaskan tentang strong why setiap rukunnya. Jadi anak diajak untuk belajar makna setiap rukun Islam. Aku pun sebagai orang tua merasa diajak untuk memaknai ulang setiap rukun Islam. Seperti rukun Islam pertama yaitu syahadat, ternyata jauh sebelum Allah meniupkan ruh ke dalam perut ibu kita, sebenarnya kita sudah bersyahadat, sudah mengakui bahwa Allah itu hanya satu-satunya Tuhan yang kita imani (Q.S. Al-A'raf ayat 172).</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-70641078370552543942022-11-09T10:27:00.001+07:002022-11-11T12:33:31.320+07:00Belajar Bantu Bunda Memasak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-O2DfO3wgxEM7AW8Fp3JJQDFfvA2V9sVE2mg-NoP7yllMA5je68DcInHRUD28TetGzTeAKRTbjHpZnPqH_M0h0JEEKBcx5mEMgrUJOa-ndvS4hivf59jBKOTKIqbCKSytDTf8P08ud1jHqpULT2tisxiUjXq-8yQsK8zomC5gnmLsYPCUrRHMchKAQw/s1080/11.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-O2DfO3wgxEM7AW8Fp3JJQDFfvA2V9sVE2mg-NoP7yllMA5je68DcInHRUD28TetGzTeAKRTbjHpZnPqH_M0h0JEEKBcx5mEMgrUJOa-ndvS4hivf59jBKOTKIqbCKSytDTf8P08ud1jHqpULT2tisxiUjXq-8yQsK8zomC5gnmLsYPCUrRHMchKAQw/s320/11.png" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Sejak usia dua tahun hingga sekarang, Umar memang suka sekali "membantu" kami. Seperti memotong bahan makanan, menggoreng, mengangkat jemuran, mencuci piring. Kadang betulan membantu, tetapi seringnya hanya untuk mainan. Namun, inisiatifnya untuk membantuku sangatlah tinggi, tanpa diminta pun pasti Umar akan membantu.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Namanya juga masih belajar, Umar masih seenaknya saja ketika membantu kami. Seperti kemarin pagi, ketika aku akan memasak galantin ayam, tanpa diminta pun Umar langsung mengambil alih posisiku untuk memasak. Awalnya aku mempersilakan Umar untuk memasak karena ingin memberikan kesempatan agar Umar belajar membantuku memasak. Namun, ketika kucoba masakan tersebut, kok asin sekali. Sepertinya aku kecolongan membiarkan Umar menuang saos tiram terlalu banyak. Akhirnya, aku dan Abatinya menambah air cukup banyak, gula, dan merica agar rasa asinnya tidak dominan.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Alhamdulillah, setelah masakannya jadi, Umar ternyata suka sekali. Semoga Allah menerima amalnya Umar yang telah berniat membantuku dalam memasak. Seperti dalam bukunya @sakeenafamily yang berjudul "Terima Amalku Ya Allah". Pada halaman tersebut, sang tokoh "aku" berdoa kepada Allah agar menerima amalnya karena telah menjalankan peran sebagai anak.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-88338537332151265832022-11-07T10:10:00.001+07:002022-11-11T10:20:44.764+07:00Mengapa Ada Orang yang Ateis, Agnostik, dan "Islam KTP"?<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzwz1DxGm1kLUGSRfowjye8SJ02pzLC32P5JctwZMpIg1pdGzdn8uS96UEs7pXhIyHwa7DJv6lNefL0aD6Dfs8c_pQkINBSKe-btrqCF9MDmZClwfNNKqCVniJ14axSAqyjelmgvfBH5yjQ9AFipOKneXtwfxL4O7h3-4m3afOCji9ky4P0Jl29JT2JA/s1920/Mengapa%20ada%20orang%20yang%20ateis,%20agnostik,%20dan%20islam%20ktp.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzwz1DxGm1kLUGSRfowjye8SJ02pzLC32P5JctwZMpIg1pdGzdn8uS96UEs7pXhIyHwa7DJv6lNefL0aD6Dfs8c_pQkINBSKe-btrqCF9MDmZClwfNNKqCVniJ14axSAqyjelmgvfBH5yjQ9AFipOKneXtwfxL4O7h3-4m3afOCji9ky4P0Jl29JT2JA/s320/Mengapa%20ada%20orang%20yang%20ateis,%20agnostik,%20dan%20islam%20ktp.png" width="180" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Beberapa bulan lalu, aku pernah menonton acara Game Changer di channel YouTube-nya Ala Nabi yang dibawakan oleh Dewi Sandra. Kebetulan sekali video yang kutonton ternyata episode pertama acara tersebut. Meski begitu, temanya begitu deep karena membahas tentang cara menemukan keberadaan Tuhan. Pada menit-menit awal, Ustadz Weemar menjelaskan tentang empat jenis manusia berdasarkan keimanannya yaitu ateis (tidak percaya Tuhan dan agama), agnostik (percaya Tuhan tetapi tidak memilih agama apapun), believer (Islam KTP saja), dan obedient (percaya agama dan taat menjalankan ibadah serta aturan). Menurutku penjelasan Beliau sangatlah simpel, tetapi logis dan mendalam.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Insight yang kudapat dari keempat jenis tadi ternyata memiliki benang merah yang sama yaitu "strong why". Ketika kita paham "strong why" harus mengenal Allah, menjalankan salat, mengimani 6 rukun iman, maka kita akan bahagia dan semangat saat harus melakukan itu. Sementara, ketika belum paham "strong why"-nya, akan membuat kita malas-malasan dalam beribadah dan belajar agama, membuat kita enggan menjalankan ibadah meski tetap muslim (yang seringkali disebut "Islam KTP", hingga bisa membuat kita menjadi agnostik atau ateis.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Sayangnya, tidak semua dari kita dibekali agama yang cukup oleh orang tua kita. Mungkin orang tua kita langsung mengajarkan "what and how" dibandingkan "why" harus salat sehingga kita merasa salat itu sebuah kewajiban, padahal sebetulnya salat itu kebutuhan. Pun di sekolah sama, kita lebih sering diajarkan tentang "what and how" dibanding "why". Hal itu membuat fenomena "Islam KTP", agnostik, dan ateis menjadi sesuatu yang mungkin kita temui di sekitar, terutama yang "Islam KTP". Ada yabg mengaku Islam, tetapi tidak salat, tidak puasa, tidak membaca Alquran. Ada yang mengaku Islam, tetapi enggan belajar lebih banyak tentang Islam. Makanya, penting sekali untuk menemukan "strong why" dan mengajarkannya ke anak-anak kita.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dwH-5dfJcc5Vy5vR6S6ChRuweAOh3-fKicvjqx6CbQn20EGIhltx6iyeez_uRzFs_c_qTAXGyxHXwu2DpRR0A' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-69976174702999729332022-11-05T09:58:00.001+07:002022-11-11T10:00:54.638+07:00Pergi ke TPA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLfPjkD0zwdg3XhJ_7uNAhRamNXROiIoJVGsJgTVLJHECwwiuKerfsPjo9xlbHD0QpwlXkZ5uYcaO18r1Yegotdhx147uYJyF5464pBfgQpMfFO2tr0-6FuTJ8cHlYBONyvseTIYmlWToJRqvo7wDYtRD6AJTuPGbgmUrOu_0aWGMt8zlCTIf9IunK2A/s1080/12.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLfPjkD0zwdg3XhJ_7uNAhRamNXROiIoJVGsJgTVLJHECwwiuKerfsPjo9xlbHD0QpwlXkZ5uYcaO18r1Yegotdhx147uYJyF5464pBfgQpMfFO2tr0-6FuTJ8cHlYBONyvseTIYmlWToJRqvo7wDYtRD6AJTuPGbgmUrOu_0aWGMt8zlCTIf9IunK2A/s320/12.png" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Rutinitas Umar hari Jumat dan Sabtu sore--kalau tidak hujan--yaitu pergi ke TPA (Taman Pendidikan Alquran). Seperti biasa, Umar memakai tas bonus buku "Kenapa Bunda Tidak Shalat" berwarna biru, senada dengan warna kemeja dan maskernya. Berbicara tentang TPA, aku ingat sekali waktu akhir bulan Juli lalu, seluruh walisantri dan calon walisantri diundang untuk datang ke masjid sementara. Dari pertemuan tersebut, aku jadi tahu kalau awal Agustus lalu TPA akan dibuka lagi. Mengetahui itu, kami pun tertarik untuk mengikutkan Umar ke TPA supaya Umar bisa mengenal anak-anak yang ada di sekitar sini.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Kali pertama Umar datang ke TPA, Umar cukup sulit ketika disuruh mengaji. Kalaupun mau, ketika sudah gilirannya mengaji di depan pengajar TPA, suaranya begitu lirih. Namun, ketika sesi bermain, Umar sangat bersemangat sekali. Sementara aku yang melihatnya, rasanya begitu "ngeri" karena sebagian besar santri laki-laki sudah berusia 7 tahun ke atas dan suka sekali bermain fisik, seperti menendang temannya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Setelah tiga bulan berlalu, tiga pekan terakhir ini Umar mulai terlihat progressnya, Umar lebih mau untuk bersuara ketika disuruh mengaji, menulis, dan mewarnai. Nuansa belajar pun semakin terasa. Meski terkadang Umar masih ingin bermain bersama teman-teman lainnya. Seperti hari ini ketika ke TPA ditemani tantenya. Namun, alhamdulillah-nya pekan lalu agenda TPAnya hanya bermain dan tukar kado makanan. Terlihat sekali wajah bahagianya Umar ketika diperbolehkan lari ke sana-sini tanpa takut kularang.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-85053928452434494532022-11-04T15:18:00.000+07:002022-11-04T15:18:08.338+07:00Buku Sakeena Serba Biru<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjteYVP1I_zBQh3Q2QXWnfm7SYdvSMXN2n0swJeKLizlCw4gfM4FMPJPlVKLf9W1yf1nXaXI2aV_UfTmWB4ovrij38PLsOrUEv71JglSqSmIXDijCFSFNPBkpJ-hOencJYv9GzI2H3Qo6uhnLcPyUqoABlfGsLfiMRFCxaKDeCngRl2dIRWwAp7v5v5tA/s1080/9.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjteYVP1I_zBQh3Q2QXWnfm7SYdvSMXN2n0swJeKLizlCw4gfM4FMPJPlVKLf9W1yf1nXaXI2aV_UfTmWB4ovrij38PLsOrUEv71JglSqSmIXDijCFSFNPBkpJ-hOencJYv9GzI2H3Qo6uhnLcPyUqoABlfGsLfiMRFCxaKDeCngRl2dIRWwAp7v5v5tA/s320/9.png" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Dulu, aku begitu fanatik dengan warna biru. Semua barang yang kupunya, hampir semua berwarna biru. Sampai sekarang, aku pun masih menyukai warna biru, meski tidak sefanatik dulu. Namun, sebagai penyuka warna biru, aku ingin Umar juga menyukai warna biru. Apalagi ternyata banyak baju pemberian eyangnya Umar dan temanku yang warna juga biru.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Sampai sekarang, aku masih excited ketika melihat barang atau nuansa biru. Termasuk ketika melihat buku-buku Sakeena yang berwarna biru. Ketika melihat buku-buku @sakeenafamily yang berwarna biru rasanya begitu adem. Apalagi ketika ilustrasinya tentang langit dan laut, dobel-dobel sukanya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Sewaktu kemarin take photo awalnya Mogi--kucing kami--tidak masuk frame. Setelah selesai take photo, ternyata buku "Semua Titipan Allah" tertinggal di kasur. Akhirnya aku ajak Umar untuk take photo ulang. Namun, tiba-tiba Mogi terus mendekati buku-buku Sakeena yang sedang berjejer. Akhirnya, Umar ajak Mogi untuk ikut foto bareng.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-59399805285365036762022-11-04T15:15:00.000+07:002022-11-04T15:15:27.017+07:00Menyanyikan Lagu "Pipis Sendiri"<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGo6dH_2u5FWbgOoWKflBnx_ywcyiH93MmLO57BZMiiD_Z1vMWGPrWJbyXjx5UbeijCK2aCbI0Y2a46UbQ_COqAczy33LX1qJT2eiC84XuSj76b48m3Ry_FAEDsVL1bl7hZAaEhq4QFhCkbMZAdPFn1wRS8Ri2NGcG3xGD7EftRIiSacdb0F-JE7qLpA/s1920/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%20(13).png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGo6dH_2u5FWbgOoWKflBnx_ywcyiH93MmLO57BZMiiD_Z1vMWGPrWJbyXjx5UbeijCK2aCbI0Y2a46UbQ_COqAczy33LX1qJT2eiC84XuSj76b48m3Ry_FAEDsVL1bl7hZAaEhq4QFhCkbMZAdPFn1wRS8Ri2NGcG3xGD7EftRIiSacdb0F-JE7qLpA/s320/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%20(13).png" width="180" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Video bisa dilihat <a href="https://www.instagram.com/p/CkhF0dAMYRg/" target="_blank">di sini</a></td></tr></tbody></table><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Bagiku, tema ke-13 ini sangatlah menantang karena disuruh menyanyikan salah satu lagu ciptaannya Teh @fufuelmart. Kemarin pagi aku langsung cari video lagunya Teh Fufu dan coba kuhafalkan. Setelah itu aku berniat membawa salah buku untuk dibawa jalan-jalan pagi ke sekitar kontrakan. Aku tanya ke Umar tentang buku mana yang akan dibawa, ternyata dia memilih buku "Pangeran Kamil: Belajar Adab Toilet".</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Sewaktu perjalanan pulang, kami mampir ke Masjid Husnul Khatimah untuk makan jajanan pasar dan take video. Aku memutuskan untuk menyanyikan lagu "Pipis Sendiri", tetapi ketika take video tiba-tiba aku lupa lirik bagian terakhir. Akhirnya waktu sampai kontrakan, aku pun rekam ulang suaraku dan Umar ikutan nyanyi juga. Meski ternyata aku masih agak lupa juga lirik bagian akhir 😂</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Berbicara tentang "pipis sendiri", aku jadi ingat waktu kali pertama Umar toilet training Januari 2021, ternyata sangatlah tidak mudah untuk dijalani, begitu menantang, dan menguji kesabaran. Sebab, lima bulan pertama entah berapa kali Umar pipis di kamar tidur atau ruang keluarga. Baru bulan Agustus 2021 Umar mulai sering pipis dan pup di kamar mandi, sudah lepas cloth diaper (clodi) saat malam hari dan akan bepergian. Bahkan pada bulan September 2021 Umar mulai ingin cebok dan ganti pakaian sendiri. Hingga sekarang alhamdulillah Umar sudah semakin lancar untuk pipis dan pup di kamar mandi, pun pakai-lepas pakaian sendiri.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-31208329856812770282022-11-03T15:06:00.001+07:002022-11-04T15:11:57.281+07:00 Foto Bersama Sakeena Merchandise<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU_nCMHpeW_F5jcXstwX3hI-4U1tmK8NvnfZfnfWuTlhXak5AZ3Jz4SkcyHqTMRWD4iAUXJrJq1G_ygu1lRR0WQ-JdIW0wOVCSnVltJZf-ldhJcj2JOeQJ385gvyLeRhebrx3NSlccFY5A4WVLYxxKftYcoWnj0sABNZWkaR7fmdKQqCfgbDbTJhg08w/s1080/8.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU_nCMHpeW_F5jcXstwX3hI-4U1tmK8NvnfZfnfWuTlhXak5AZ3Jz4SkcyHqTMRWD4iAUXJrJq1G_ygu1lRR0WQ-JdIW0wOVCSnVltJZf-ldhJcj2JOeQJ385gvyLeRhebrx3NSlccFY5A4WVLYxxKftYcoWnj0sABNZWkaR7fmdKQqCfgbDbTJhg08w/s320/8.png" width="320" /></a></div></div><p style="text-align: center;"><br /></p><p></p><p style="text-align: justify;">Awalnya mau foto bertiga bersama Sakeena merchandise yang kami punya dalam satu frame. Namun, ternyata belum punya fotonya dan belum sempat juga untuk take photo. Akhirnya, aku cari fotonya Abati @akhimuflih yang lagi bersama Sakeena Merchandise. Ternyata adanya foto Abati bersama Umar yang lagi pakai masker Sakeena dan foto tanganku yang lagi memegang notebook Sakeena. Sementara foto Umar bersama Sakeena Merchandise ini jauh lebih mudah ditemukan karena biasanya memang Umar yang jadi obyek fotonya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiosoi6WjeVdbzv1dWo6tRXMpobV6yFEAuscjQiFXJ1wMIxhLIKzyTMHUkO8bjADG0T5lVhz2bKMVfP24ZDqgyslBVT1HVLqHeZOeUSwllkKmyJIn7stR-jglnJbkS-25OkybcCilu4K_KmF5ctAhHQlbax96RWj7DGBbIk6NheiMOnoMcBTlEizQypbw/s1080/5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiosoi6WjeVdbzv1dWo6tRXMpobV6yFEAuscjQiFXJ1wMIxhLIKzyTMHUkO8bjADG0T5lVhz2bKMVfP24ZDqgyslBVT1HVLqHeZOeUSwllkKmyJIn7stR-jglnJbkS-25OkybcCilu4K_KmF5ctAhHQlbax96RWj7DGBbIk6NheiMOnoMcBTlEizQypbw/s320/5.png" width="320" /></a></div>Harus kuakui Sakeena Merchandise sangatlah bermanfaat untuk kami. Seperti pouch, ternyata bisa digunakan untuk menyimpan mainan Umar yang ukurannya kecil-kecil dan gampang hilang. Tas, tempat pensil, dan masker sangat bermanfaat untuk dipakai Umar saat mengaji atau bepergian ke tempat lainnya. Pun notebook Sakeena sangat bermanfaat untuk kupakai mencatat kajian. Dulu kukira notebook ini tipis, ternyata tebal sekali.<p></p><p style="text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzqtWdy-Z1ps9F7w_4So19sHTuItcDM-PyzbBnKSl8RxZCvTYJeEmG2ZzqSXpfN0vEyHnybhw7J94f9Zd67w6rgw0frKxBiQWeHRmpGWQpk0RWj2ei1TYhLZ4ffGwjAyEbPi-R6z_4uzHr0O6pZhjY8kjTugP4QgGn8QaVSWc-1KuAwPsZpTuz5ITCIg/s1080/6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzqtWdy-Z1ps9F7w_4So19sHTuItcDM-PyzbBnKSl8RxZCvTYJeEmG2ZzqSXpfN0vEyHnybhw7J94f9Zd67w6rgw0frKxBiQWeHRmpGWQpk0RWj2ei1TYhLZ4ffGwjAyEbPi-R6z_4uzHr0O6pZhjY8kjTugP4QgGn8QaVSWc-1KuAwPsZpTuz5ITCIg/s320/6.png" width="320" /></a> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYpfk_ezfnlX0OtlcwOE1GzdFawG7hpCg_-j08-zZ1yiV7UF1XTUjDXoQBzkQm7pXpcHl-LE_CcBkCsThpJVb0kDnm0axGwvACCI9LOSsnCJa88UWdPUsOhtLSUFVQxzLn1FKhGz3vFXJj5wp5OuN8aSZX-rflM96b-gDyWRdKb0PQUyusWXS8FnySDQ/s1080/3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYpfk_ezfnlX0OtlcwOE1GzdFawG7hpCg_-j08-zZ1yiV7UF1XTUjDXoQBzkQm7pXpcHl-LE_CcBkCsThpJVb0kDnm0axGwvACCI9LOSsnCJa88UWdPUsOhtLSUFVQxzLn1FKhGz3vFXJj5wp5OuN8aSZX-rflM96b-gDyWRdKb0PQUyusWXS8FnySDQ/s320/3.png" width="320" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">Berbicara tentang Sakeena Merchandise ini, ada beberapa yang aku dapat dari hadiah dan ada juga dari bonus buku. Jadi, kalau mau punya Sakeena Merchandise ini dari buku-bukunya @sakeenafamily, sangatlah boleh. Namun, kalau mau beli merchandise-nya juga sangat boleh.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrIPFlcxQNla0bny6y59_6mCldPS404PzZ3ZcUCKwqUsDkpwEKtAL3ZxlXlmas57yYelJKls7Bp_ts5z0p2s_zFM_YJ49BOSJoNFtGOotbiGpelw6huqpGI-X7Wt6D72vmRNiUg5s-_EG1Rmrk03qrO4UI3mE_UBZ2yILw9nRv1jXjROsYNmOaZ3ykQQ/s1080/7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrIPFlcxQNla0bny6y59_6mCldPS404PzZ3ZcUCKwqUsDkpwEKtAL3ZxlXlmas57yYelJKls7Bp_ts5z0p2s_zFM_YJ49BOSJoNFtGOotbiGpelw6huqpGI-X7Wt6D72vmRNiUg5s-_EG1Rmrk03qrO4UI3mE_UBZ2yILw9nRv1jXjROsYNmOaZ3ykQQ/s320/7.png" width="320" /></a></div><p></p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-91173477323779745362022-10-31T15:03:00.001+07:002022-11-04T15:05:31.711+07:00Belajar Seru dengan Buku Aktivitas Sakeena<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbZaSuv3q5Wm_bMiQf1poPFRmpNjQb1kesCDn-Eo0nKzDVI8gVORPggh5fcC-mB64F7kNYeyvEqCMJD5X2MUWtBCjuRciXY_AhH2Td7vANzc059tXzh4WiZmDAEHTy9EF61rmrYIhPweRFhp51b0-h0wHbJULYRQth0QeHodqO0VaFZbO_Hl8uiKSKmg/s1920/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%20(16).png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbZaSuv3q5Wm_bMiQf1poPFRmpNjQb1kesCDn-Eo0nKzDVI8gVORPggh5fcC-mB64F7kNYeyvEqCMJD5X2MUWtBCjuRciXY_AhH2Td7vANzc059tXzh4WiZmDAEHTy9EF61rmrYIhPweRFhp51b0-h0wHbJULYRQth0QeHodqO0VaFZbO_Hl8uiKSKmg/s320/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%20(16).png" width="180" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Video bisa dilihat <a href="https://www.instagram.com/p/CkYLNKNriu3/" target="_blank">di sini</a></td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Buku "Ramadhan Bulan Kebaikan-Ramadhan bersama Nussa (RBK-RBN)" ini merupakan twinbook atau dua judul dalam satu buku. Buku RBK yang berwarna ungu itu bagian ceritanya, sementara RBN yang berwarna hijau itu bagian aktivitasnya. Apalagi tokoh utama dalam buku RBK-RBN itu Nussa dan Rarra yang sudah familier bagi kebanyakan anak-anak, termasuk Umar.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Sejujurnya, saat memiliki buku RBK-RBN, aku tidak berekspektasi apapun. Namun, ketika membaca dan mengetahui isinya, masya Allah ternyata bagus untuk mengenalkan ke anak bahwa bulan Ramadhan itu bulan kebaikan. Selain itu, bagian aktivitasnya juga bagus untuk melatih kemampuan motorik halus dan berhitung.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Aku ingat sekali, ketika kali pertama memiliki buku ini, Umar masih kebingungan ketika harus menebalkan garis/huruf dan mencari perbedaan. Bahkan, biidznillah, melalui buku ini Umar jadi tahu apa saja rukun Islam itu. Hal yang kusuka lainnya, buku ini paperbook dengan konsep wipe and clean sehingga tinggal hapus dan bisa dipakai kapan saja.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-75445848881321087552022-10-31T14:59:00.001+07:002022-11-04T15:03:04.022+07:00Halaman Favorit Umar<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO8kp0G5QGoBugCcwhO_8OQrd68DXtPEpXyJG5AMcK38fw3tBtmjaSK_fverADrOB459aKX2obEryBz2lmkQUPjF3XIX2UZ9REDD5bn9o85WKqMfKCD9JYYX1eEQB5DUlQtUtfGecdrP5jYJfgKCfn7CyUy02WevwRpJeCmXYZrug7BsxWZxUbO6TTwQ/s1920/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%20(12).png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO8kp0G5QGoBugCcwhO_8OQrd68DXtPEpXyJG5AMcK38fw3tBtmjaSK_fverADrOB459aKX2obEryBz2lmkQUPjF3XIX2UZ9REDD5bn9o85WKqMfKCD9JYYX1eEQB5DUlQtUtfGecdrP5jYJfgKCfn7CyUy02WevwRpJeCmXYZrug7BsxWZxUbO6TTwQ/s320/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%20(12).png" width="180" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Video bisa dilihat <a href="https://www.instagram.com/p/CkWojyrsA-d/" target="_blank">di sini</a></td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Dalam buku "Shalat Ingat Allah" dan "Shalat Pintu Jannah" terbitan @sakeenafamily, ada satu halaman yang sama, yaitu tentang adab masjid. Berbicara tentang adab masjid, saat berusia sekitar 1-2 tahun, ketika ikut ke masjid, Umar begitu anteng mengikuti setiap gerakan. Namun, menjelang usia 3 tahun apalagi ditambah banyak anak sekitar kontrakan yang dikenal, Umar jadi sulit untuk anteng lagi. Bahkan, Umar suka mengganggu mereka salat. Ketika kami nasehati pun tetap diulang lagi.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Di tengah kebingunan kami, buku "Shalat Ingat Allah" dan "Shalat Pintu Jannah" ini pun datang ke kontrakan kami. Ketika dibacakan halaman tentang adab masjid, Umar pun tersenyum malu karena dia suka berteriak, lari-lari, dan mengganggu orang salat. Halaman ini pun menjadi favoritnya. Bahkan ketika aku membacakan halaman sewaktu Umar sudah merem, tiba-tiba dia membuka mata lagi lalu ikut membaca dengan kencang tiga adab masjid tersebut.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Biidznillah, setelah beberapa kali dibacakan halaman ini, perlahan Umar tidak lagi berteriak, lari-lari, dan mengganggu orang salat. Sampai-sampai Umar memuji dirinya sendiri, "Umar sekarang udah pintar salatnya. Nggak teriak-teriak,nggak lari-lari, nggak ganggu-ganggu (orang salat)." Alhamdulillah. Semoga Allah istikamahkan Umar untuk seperti itu dan Allah memudahkan kami untuk menjadi perantara-Nya mengajarkan Umar cinta salat di masjid.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1918297262748204997.post-14867210641394209692022-10-30T14:50:00.001+07:002022-11-04T14:58:53.717+07:00Apakah Penting Memiliki Rumah Sendiri Setelah Lama Menikah?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_qZBWQdCX6Ea4pCfNs4ZScdG0OsHFEnkl_1MS7h3E1hICmdGDm0hKTE55JoXTTI856i_98cSr_uDFd3YQ0mZqZNp-BFBG57m00hejFCL5KlslpDytoQ91Z1qPtNhsZZW76AFlzDvckZDEjixkVLhrNLKYkoVToyMWAdIXI5kGTWB74QSb7nlb6qFIsg/s1920/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%20(11).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_qZBWQdCX6Ea4pCfNs4ZScdG0OsHFEnkl_1MS7h3E1hICmdGDm0hKTE55JoXTTI856i_98cSr_uDFd3YQ0mZqZNp-BFBG57m00hejFCL5KlslpDytoQ91Z1qPtNhsZZW76AFlzDvckZDEjixkVLhrNLKYkoVToyMWAdIXI5kGTWB74QSb7nlb6qFIsg/s320/Riasrise%20Content%20StoryReels%20Rebranding%20(11).png" width="180" /></a></div><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Jumat siang lalu, aku mengikuti kajiannya @sakeenafamily tentang "Ketika Sudah Lama Menikah, Namun Belum Memiliki Rumah" bersama Ustadz @fatihkarim dan @ummusajjad. Menurutku, tema yang diangkat sangat menarik karena related dengan kami yang juga masih mengontrak. Namun, ternyata Ustadz Fatih Karim dan Ummu Sajjad jauh lebih lama, yaitu sekitar 17/18 tahun menikah baru memiliki rumah sendiri.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Berbicara tentang rumah, memiliki rumah sendiri merupakan impian setiap orang. Bahkan, hal itu menjadi bahan pertimbangan diterimanya sebuah lamaran. Apalagi setelah lama menikah, memiliki rumah menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi. Hingga tidak jarang ada yang meminjam uang ke sana-sini demi untuk memiliki rumah sendiri. Namun, ada satu hal yang seringkali luput yaitu tentang pentingnya lebih dulu membangun rumah secara hati (home) dibanding rumah secara fisik (house).</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Jadi, sebelum memiliki rumah sendiri, tanamkan dulu value-value tentang rumah dalam hati dan pikiran keluarga kita. Lalu, value apa yang perlu ditanamkan dan bagaimana caranya? Simak di <a href="https://www.instagram.com/p/CkVVZB1r5wM/" target="_blank">video ini</a> ya.</p>riasrisehttp://www.blogger.com/profile/01596526224199869805noreply@blogger.com1