Rezeki Tak Terduga Part 3

Tuesday, October 02, 2018


Hari ke #274

Setiap hari, biasanya kami sudah merencanakan akan menitipkan berapa omelet dan terang bulan di tempat satu dan tempat lainnya. Seperti kemarin, kami telah menata omelet dan terang bulan di wadah makanan untuk dititipkan di lapak langganan. Termasuk di lapak milik temannya Mas. Namun, karena jarak menuju sana memakan waktu sepuluh menit, sementara waktu hampir menunjukkan pukul 06.30, kami pun mengatur ulang rencana. Dan akhirnya membawa wadah makanan tersebut ke @perpustakaanbaitulhikmah . Tadinya kami tidak berencana memasukkan ke perpus karena jumlah makanan yang kami buat tidak sebanyak biasanya.

Meski tidak secara menjualkan omelet dan terang bulan, tetapi tetap terasa berdebar ketika makanan tersebut berada satu ruang denganku. Terlebih ketika sedari pagi jumlah pengunjung dapat dihitung dengan jari. Ketika siang, omelet dan terang bulan di wadah mulai berkurang satu per satu, meski tidak signifikan. Sempat khawatir jika jumlahnya tetap segitu hingga aku pulang. Kekhawatiran itu semakin terasa ketika menuju Ashar, jumlahnya tidak berkurang.

Hal yang tidak terduga terjadi selepas Ashar, ketika seorang kawan yang juga pengunjung perpus datang. Membelikan jus jambu dan mangga yang ada di kulkas kepada orang-orang yang berada di perpus--termasuk aku. Setelah itu, dia bertanya, "mana jualanmu Yas?" Akhirnya kutunjukkan wadah makanan yang terletak di meja presensi dan meja jualan jajanan. Tanpa diduga, dia memborong sisa makanan yang ada dalam wadah makanan tersebut. Lalu membagikannya kepada orang-orang yang ada di perpus. Melihat itu, aku speechless. Antara terharu, senang, dan sangat bersyukur.

Aku jadi semakin belajar tentang rezeki yang seringkali tidak terduga. Pun tentang segala kejadian yang kita lalui di hidup ini tentu karena sudah diatur oleh-Nya. Mungkin jika kami jadi menitipkan makanan tersebut di lapak milik temannya Mas, bukan di perpus, ceritanya tentu akan lain lagi. Pun jika kawan tersebut tidak datang, mungkin ceritanya akan lain lagi. Bisa jadi lebih baik, bisa jadi tidak lebih baik.

No comments:

Powered by Blogger.