Sebuah Notula: Batu Bata dalam Dakwah




Hari ke #298

Beberapa hari lalu, materi liqo membahas tentang batu bata dalam dakwah. Sama seperti sebuah bangunan yang dibangun oleh berbagai macam material, begitupun dengan dakwah. Orang-orang yang berada di jalan dakwah tidak selalu yang berdiri di atas mimbar untuk berceramah, atau mahasiswa yang ikut dalam lembaga dakwah. Namun, adalah mereka yang mengajak orang-orang kepada kebaikan anologi. Seperti "sekadar" mengingatkan atau mengajak orang untuk bergegas salat ketika adzan telah berkumandang.

Dalam materi liqo kemarin, orang-orang yang berada di jalan dakwah itu seperti batu bata. Sebab, ketika tidak ada batu bata, sebuah bangunan akan sulit terbentuk. Begitupun jika tidak ada lagi "batu bata" dalam dakwah, mungkin tidak ada yang meneruskan tongkat estafet untuk berdakwah. Dan ketika memutuskan untuk berada dalam jalan dakwah, kita harus siap menjadi batu bata. Harus menyadari setiap peran yang sedang atau akan kita lakoni. Selain itu, menyadari setiap beban harus diperhitungkan. Jadi, tidak salah langkah.

Menjadi batu bata dalam dakwah juga berarti siap dengan keberadaan kita sebagai tentaranya Allah. Tentara yang membela agama Allah. Terlebih, di zaman sekarang orang-orang sudah mulai dibayangi urusan dunia. Seperti melakukan bisnis berorientasi pada materi semata. Padahal seharusnya kita melakukan apapun--dalam hal yang baik--itu untuk ibadah. Termasuk dalam berbisnis.

No comments:

Powered by Blogger.