Menyikapi Perbedaan




Hari ke #294

Salah satu tantangan dalam menikah adalah menyatukan dua orang yang berbeda. Terlebih, laki-laki dan perempuan cenderung memiliki sifat yang berbeda. Laki-laki cenderung menggunakan logika, sementara perempuan cenderung menggunakan perasaan. Laki-laki cenderung "to-the-point", sementara perempuan cenderung banyak basa-basi. Tidak semuanya, tapi mayoritas begitu.

Dalam beberapa kajian Ustadz Salim A. Fillah, ketika membahas tentang pernikahan, Beliau hampir selalu membahas perbedaan sifat antara laki-laki dan perempuan tersebut. Seperti dalam melakukan sesuatu. Perempuan cenderung dapat melakukan banyak hal dalam satu waktu. Mencuci baju sambil menanak nasi sambil menonton kajian di YouTube, menanak nasi sambil mencuci piring. Berbeda dengan laki-laki yang cenderung fokus melakukan satu hal dalam satu waktu.

Contoh lainnya dalam menyikapi masalah. Perempuan cenderung menyikapi masalah dengan mencurahkan permasalahannya ke kawan terdekat atau pasangan. Berharap, mereka dapat membantu menyelesaikan masalah. Setidaknya, sekadar didengarkan cukup membuat perempuan merasa lega telah menceritakan permasalahannya. Sementara laki-laki, bukan tipe yang seperti itu. Mereka cenderung menyendiri jika ada masalah. Tidak langsung menceritakan masalahnya kepada pasangan. Sebab, pikir mereka, jika menceritakan masalah tersebut, "hanya" menambah pikiran sang pasangan. Jadi, sebagian besar laki-laki akan bercerita ketika masalah tersebut selesai. Karena laki-laki merasa "sangat laki-laki" ketika dapat menyelesaikan sendiri masalahnya.

Setelah mengetahui perbedaan tersebut, setidaknya kita dapat saling memahami pasangan. Apalagi kata Ustadz Salim A. Fillah, pernikahan adalah sebuah ibadah yang panjang, dan sebaik-baik tujuan pernikahan adalah bahagia di dunia dan akhirat. Dan memahami perbedaan sifat itu merupakan suatu hal yang harus kita pelajari dan pahami terus-menerus. Seperti Khadijah yang sangat memahami kondisi Rasulullah SAW ketika menggigil kedinginan usai mendapat wahyu yang pertamanya. Beliau langsung menyelimuti Rasulullah, membiarkannya tenang terlebih dahulu untuk kemudian bercerita.

No comments:

Powered by Blogger.