Bersatu dalam Muslim United

Thursday, October 18, 2018



Hari ke #287

Rasanya begitu merinding ketika Selasa kemarin kaki ini menapaki jalan menuju halaman Masjid Gedhe Kauman untuk datang ke acara Muslim United. Dari awal kami sampai di tempat parkir hingga akhirnya tiba di kompleks masjid, aku merasa begitu merinding. Motor-motor, mobil-mobol, dan bus-bus terparkir rapi. Orang-orang berbondong memasuki pintu masuk masjid. Layaknya sedang menuju tempat salat ied.

Rasa haru ini semakin terasa ketika melihat begitu banyaknya jamaah yang telah memenuhi pelataran masjid. Bahkan membludak hingga area Alun-alun Utara. Raga ini terasa merinding ketika orang-orang bersiap diri untuk melaksanakan salat berjamaah. Terasa begitu hangat dan erat ukhuwah para jamaah yang hadir. Mungkin ini kali pertamaku melihat dan merasakan salat wajib berjamaah yang ramainya terasa seperti suasana salat tarawih dan salat ied.

Mengutip kalimat Syekh Ali Jaber, zaman sekarang umat Islam itu begitu banyak--terlebih di Indonesia--tetapi sulit bersatu karena berbeda dalam memahami Alquran. Berbeda dengan sahabat Rasulullah SAW dulu yang meski berbeda-beda tetapi masih dapat bersatu. Perbedaan dalam memahami Alquran tersebut membuat setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda. Pemikiran yang nantinya menjadi kebiasaan hingga dapat menjadi "akidah" bagi setiap orang. Dan seringkali ada orang yang memaksa orang lain untuk mengikuti akidahnya.

Mengutip kalimat Ustadz Salim A. Fillah bahwa kita dapat berdakwah dengan bidang yang kita geluti. Jika suka kebut-kebutan di jalanan, kita bisa menggunakan "kelebihan" tersebut untuk menjemput ustadz yang seringkali telat datang ke kajian. Jika suka desain grafis, kita dapat menggunakan kelebihan tersebut untuk membuat poster kajian yang menarik sehingga tidak kalah dengan poster-poster acara kebatilan.

Dan mengutip kalimat Ustadz Felix Siauw yang begitu menggebu bahwa hidayah itu tidak bekerja dari cara yang kita sangka, pun tidak berjalan dari cara yang kita duga. Sebab, Allah hanya mendatangkan hidayah kepada hamba-Nya yang dikehendaki. Allah lah yang menghendaki hamba-Nya untuk menikmati keindahan-keindahan Islam.

No comments:

Powered by Blogger.