Memperkenalkan Ilmu

Wednesday, January 08, 2020

Sejak Umar dalam kandungan, beberapa kali aku dan Mas datang ke majelis ilmu. Entah yang berbentuk kajian, short course, maupun liqo. Apalagu setelah Umar lahir, hal tersebut harus semakin dirutinkan. Sebab, kami ingin mengenalkan ilmu sejak dini kepada Umar.

Beberapa kali kuajak Umar liqo atau ketika Mas memutar kajian di YouTube, kulihat Umar begitu mengamati dan terlihat mendengarkan. Sepertinya nantinya Umar tipikal anak auditori. Sebab, setiap mendengar suara, Umar langsung tertarik mencari, melihat, dan mendengarnya. Pernah sekali waktu dalam kesempatan liqo, kulihat Umar begitu fokus melihat dan mendengarkan materi yang disampaikan murabbiku.

Melihatnya seperti itu, membuatku teringat akan Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam dan para orang terdahulu yang sudah memperkenalkan ilmu kepada anak dan cucunya sejak masih bayi. Seperti Said bin Musayyib, ahli hadits dan fiqih yang memperkenalkan ilmu ke putrinya sejak bayi. Mengajaknya ke tempatnya mengajar hingga putri kecilnya tersebut tertidur kala mendengarkan ayahnya mengajar. Alhasil, ketika sang putri beranjak dewasa, semua ilmu sang ayah ada dalam dirinya. Hal yang cukup menggelikan ketika hari kedua pernikahan sang putri dengan salah seorang muridnya itu. Pagi-pagi sekali menantunya tersebut sudah bersiap untuk belajar bersamanya. Namun, putrinya mencegahnya seraya berkata, "sudah, kamu duduk saja, nanti saya yang ngajarin karena semua ilmu ayah saya sudah."
.
Mengetahui cerita itu aku merasa takjub. Betapa kebiasaan yang ditanamkan orang tua sejak kecil berpengaruh terhadap diri kita di masa dewasa. Meski bayi terlihat tidak memperhatikan, tetapi dia sangat mengamati. Meski bayi terlihat bermain sendiri, tetapi dia juga mendengarkan. Otaknya terus bekerja menerima ilmu yang dia dengar dan lihat. Walau saat bayi, dirinya belum memahami, tetapi dampaknya terasa di kemudian hari. Itu kenapa, memperkenalkan ilmu sejak bayi sangatlah penting.

No comments:

Powered by Blogger.