Belajar dari “Puasa untuk Allah”

Mengilas balik ke awal Ramadhan, kami sempat membelikan Umar buku @sakeenafamily yang berjudul "Puasa untuk Allah". Tujuannya tentu ingin mengenalkan tentang puasa dan Ramadhan kepada Umar, mumpung nuansa Ramadhannya begitu terasa. Sesuai namanya, buku tersebut bercerita tentang seorang anak yang begitu heran mengapa orang tuanya tidak makan dan minum dari adzan Subuh sampai adzan Maghrib. Setelah mengetahui kalau itu namanya puasa, dia kembali penasaran tentang apa itu puasa, mengapa harus puasa, dan untuk siapa puasa itu?

Secara keseluruhan, buku "Puasa untuk Allah" bagus untuk mengenalkan tentang puasa (terutama puasa Ramadhan) kepada anak usia 1-5 tahun. Dari segi cerita, rasa penasaran sang tokoh utama terhadap puasa dapat memancing anak untuk ikut penasaran. Dari segi gambar, bagus "banget" dan tetap bisa menggambarkan ekspresi para tokoh meskipun faceless. Fitur mencari huruf yang tersembunyi, menghitung pot, menghubungkan garis, dan sebagainya juga membuat buku tersebut terasa lebih seru.

Selain itu, meski buku ini ditujukan untuk anak-anak usia 1-5 tahun, tetapi jadi reminder tersendiri untukku. Terutama dari berbagai pertanyaan sang tokoh utama yang sebenarnya sudah kuketahui jawabannya. Apalagi pada pertanyaan "untuk siapa puasa itu?". Aku diingatkan kembali bahwa puasa itu adalah untuk Allah.

Kalau kata Ustadz Oemar Mita, makna frasa tersebut yaitu puasa merupakan ibadah yang tidak riya. Kalau ibadah salat dan naik haji, mungkin ada peluang untuk kita "pamer" dan melakukan itu karena orang lain. Namun, berbeda dengan puasa, kalau kita melakukannya karena manusia, maka hanya rasa haus dan dahaga yang kita dapat, bukan pahala puasanya. Maka, Allah jugalah yang akan mengganti amalan puasa kita dengan pahala yang dirahasiakan jumlahnya.

Semoga Allah membalas amalan kita pada bulan Ramadhan ini dengan pahala yang melimpah dan menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang bertakwa. Pun semoga kita tetap diistikamahkan untuk melakukan amal kebaikan sebagaimana yang dilakukan ketika Ramadhan.