Kita Tidak Boleh Sendirian

Monday, December 31, 2018

Hari ke #362

"Kita tidak bisa saleh sendirian, terutama ketika beramal jama'i (secara bersama)," ujar murabbiku di suatu pertemuan. Sebuah kalimat yang begitu terngiang hingga saat ini. Terutama ketika berada dalam kondisi yang menggambarkan urgensi kalimat tersebut.

Kita bisa saja saleh sendirian. Bebas melakukan ritual ibadah apapun yang diperintahkan-Nya, membiarkan orang lain untuk beribadah atau tidak, bahkan mungkin kita apatis, berdiam diri jika orang lain berbuat salah. Namun, kita tidak bisa saleh sendirian. Sebab hidup kita selalu bersinggungan dengan orang lain. Dalam lingkungan sosial, lingkungan organisasi, dan lingkungan keluarga.

Kita tidak bisa saleh sendirian. Membiarkan orang lain terus-menerus berbuat maksiat, terus-menerus berbuat salah. Bergeming ketika kita tahu mereka melakukan hal seperti itu. Sebab, kemaksiatan, kesalahan, dosa yang dilakukan berulang kali dan terlihat "biasa" akan benar-benar menjadi sebuah kebiasaan, sebuah hal yang wajar, padahal salah.

Kita tidak bisa saleh sendirian. Islam memerintahkan kita untuk ber-amar ma'ruf nahi munkar. Akan tetapi, terkadang rasa "pekewuh" membuat kita enggan untuk mengajak kepada kebaikan, sungkan untuk menegur jika mereka berbuat salah. Apalagi jika orang tersebut merupakan keluarga kita. Rasa pekewuh tersebut akan lebih tinggi. Akan tetapi, setidaknya kita harus mencoba untuk melakukannya barang sekali. Kalaupun benar-benar tidak mempan, setidaknya mendoakan mereka yang terbaik sembari mendoakan ada tangan-tangan yang menggerakkan mereka untuk berbuat baik, meninggalkan yang buruk.

Kita tidak bisa saleh sendirian. Baik di lingkungan sosial, organisasi, maupun keluarga. Kita harus saleh bersama. Terutama jika kita melakukan suatu tujuan kebaikan yang sama.

Kita tidak bisa saleh sendirian. Sebab iman kita sering naik turun. Terlebih jika tidak sering di-charge. Terlebih jika tidak ada yang mem-back-up, mengingatkan diri kita.

Kita tidak boleh saleh sendirian. Hanya men-saleh-kan diri, tanpa mau men-saleh-kan orang lain. Padahal ada cara terbaik untuk melakukannya, yaitu dengan adab dan akhlak baik yang bisa kita contohkan. Sebab, pada dasarnya, kesalehan diri kita tidak hanya berpengaruh pada diri kita, tetapi kepada orang lain dan lingkungan sekitar. Jadi, kita harus saleh bersama.

No comments:

Powered by Blogger.