Terburu-buru



Hari ke #202

Disadari atau tidak, kita sering terburu-buru melakukan sesuatu agar dapat melakukan sesuatu yang lain. Terburu-buru sarapan agar tidak terlambat kuliah atau kerja. Terburu-buru melaksanakan ibadah karena ditunggu kawan atau akan pergi ke suatu tempat. Terburu-terburu mengendarai motor agar tidak ketinggalan kereta.

Padahal "waktu pelaksanaan" kegiatan selanjutnya itu mutlak, tidak dapat diganggu gugat. Pun sebenarnya kita sudah tahu akan hal itu. Sudah tahu kalau kita harus tiba di tempat kerja lima belas menit sebelum jam buka. Sudah tahu kalau kita janjian dengan kawan kita jam 10 pagi. Sudah tahu kalau kereta kita akan berangkat pukul 15.26.

Namun, dua puluh menit sebelum jam buka tempat kerja kita, kita justru masih bersantai ria, men-scroll Instagram dan WhatsApp Story. Masih asyik YouTube-an padahal lima menit lagi jam janjian dengan kawan. Pun jam 15.00 masih sibuk berkemas, padahal jarak tempat tinggal menuju stasiun menempuh waktu belasan menit.

Tanpa disadari kebiasaan "terburu-buru" kita karena kita yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik. Menggeneralisasi semua orang "ah, paling dia/mereka juga datang telat. Orang Indonesia kan gitu". Menganggap waktu itu "masih lama", padahal waktu berjalan cepat. Menganggap waktu yang kita miliki itu masih banyak. Padahal mungkin waktu kita di dunia yang fana ini tinggal beberapa detik saja, tapi kita justru terburu-buru untuk salat karena takut terlambat menghadiri suatu acara.

No comments:

Powered by Blogger.