#5 Aku 20 Tahun Mendatang

Tema kelima pekan kedua ini yaitu 'aku di 20 tahun ke depan'. Padahal awal tahun 2017 ini, aku bahkan ragu dapat merasakan usia 22 tahunku. Mungkin terlalu berlebihan, tapi mengalami sakit yang bisa dianggap kronis itu membuat rasa optimis untuk sembuh menjadi naik-turun. Mencoba menerima pun terkadang tidak selalu bisa karena banyak mengeluhnya. 

Okay, back to theme. Sejujurnya aku mempunyai banyak keinginan, menjadi psikolog, penulis, jurnalis, atau editor, punya toko buku sekaligus penerbitan buku sendiri. Dan satu lagi, aku ingin membuka warung makan sehat dan bergizi. Jadi, aku 20 tahun ke depan, di usia 42 tahun, aku ingin mimpi-mimpiku tersebut sudah terwujud. 

Pertama, di usia 42 tahun, radang lambungku sudah membaik. Setidaknya aku tidak perlu kesusahan untuk mencari makanan. Setidaknya aku tidak lagi bergantung pada obat. 

Kedua, di usia 42 tahun, aku berharap sudah mempunyai teman hidup (entah siapa nantinya, tapi berharap 'sejalan' denganku) dan mempunyai 2 orang anak. Kalau dapat menentukan, ingin anak kembar yang berlainan jenis, laki-laki dan perempuan. Sebab kata kebanyakan orang, kalau orangtua kita punya saudara kembar, ada kemungkinan anak kita nanti pun kembar. 

Ketiga, di usia 42 tahun, aku menjadi psikolog anak sekaligus penulis novel berbau psikologi. Namun, itupun kalau nanti setelah lulus S1 aku melanjutkan jenjang S2 Magister Profesi Psikologi. Kalau pada akhirnya aku mengambil S2 Komunikasi, aku mungkin menjadi jurnalis, wartawan, atau orang-orang yang bergelut di dunia media. Salah satu keinginan terbesarku adalah ingin mengubah sistem media cetak atau online suatu berita agar masyarakat tidak meragukan kebenaran beritanya. Sebenarnya kalau itu masih dalam ranah Psikologi Industri dan Organisasi. Kalaupun tidak bisa mengubah sistem, aku akan mendirikan perusahaan media sendiri. 

Keempat, di usia 42 tahun aku memiliki warung makan 'sehat bergizi', toko buku, dan penerbitan. Sebenarnya sejak SD sudah terbesit niat untuk membuka toko buku sekaligus penerbitan seperti Gramedia. Kalau warung makan 'sehat bergizi' baru-baru ini kepikiran efek kesulitan mencari makanan yang tidak berlada. 

Intinya, di usia 42 tahun, I wanna be a good wife, good mother, good entepreneur, good writer. And absolutely, I will be your future psychologist. 

***

Sumber gambar: di sini