Pelarian dan Pertemuan

Saturday, April 16, 2016
Ada yang baru, nih, di OWOP! Jeng jeeeng... ini diaaa... MOVIE SCRIPT BLOG TOUR OWOP!
Kami sebenarnya bukan orang pro yang sudah bisa bikin skenario film, tapi, kemauan belajar kami tinggi. Jadi, kalau ada salah-salah dalam penulisan skrip film ini, mohon dimaklumi... ^^

Dan, ikuti tiap episode-nya, yaa!


Episode 1: Terkuncinya Para Pengunci -  Annisa Fitrianda Putri

Episode 2: Permainan (Akan) Dimulai -  Dini Riyani
Episode 3: Detik-Detik Kematian Radian -  Said Al Khudry
Episode 4: Para Artemis dan Orion Mereka -  Nadita Zairina
Episode 5: Friend or Foe -  Nana
Episode 6: Menebak Teka-Teki Langit - Evnaya Sofia
Episode 7: Di balik Rasi Bintang Orion -  Rizka Agustina
Episode 8: Tragedi Mawar Putih -  Rizky Khotimah
Episode 9: Genosida! -  Mister Izzy
Episode 10: Radian dan Dru -  Cicilia Putri Ardila
Episode 11: Kenangan Dan Tantangan -  Deasy Wisudawati
Episode 12: Dru, dan Hilangya 'Mawar Putih' - Zahida An-Nayra
Episode 13: Sang Mata-mata - Ruru
Episode 14: Mawar bersilang dan Terlepasnya Top - Kenti Lestari
Episode 15: Kekuatan Tersembunyi Rei - Dehuji



Kali ini saya, Apriastiana Dian Fikroti, akan menuliskan episode ke-16. Cekidot ^^

Cerita sebelumnya:
Setelah sampai di markas Mr. Locked, tiba-tiba saja Rei--salah satu Artemis--menghilang. Ternyata Rei pergi ke tempat disembunyikannya Dru lalu membawanya lari dari sana. Rei pun dihadapkan pada pilihan menolong Dru (kerabatnya) atau Para Artemis (sahabatnya)


*


[INT]. MARKAS MR. LOCKED

[SFX]. BIP
[OS] Aldi melalui speaker

Al : Halo, halo Rei! Masih suka main petak umpet ya? (tertawa sinis). Kau menyalahi aturan kami Rei! Para artemis tidak lengkap gara-gara dirimu. Kau yang berani main api akan tanggung akibatnya, kini keselamatan mereka tergantung dirimu Rei! Pilih sahabat atau kerabat? Ingat Rei! Waktu terus berjalan....
VO Rei : (berhenti sejenak, mendengus) Cih, sialan aku ketahuan. 

[SFX]. BIP LAGI. 
[OS] dr. Bram melalui speaker 

dr. Bram : (memperingatkan) Tetap di situ Rei. Jangan coba-coba untuk membawa Dru pergi, Rei!

VO Rei : (tetap tidak bergeming, lalu setengah berlari membawa Dru keluar dari markas tersebut) 

[CUT TO]
[INT]. SEBUAH RUANG DENGAN PINTU BERUKIR MAWAR BERSILANG 

Cyn, Em, Joe : (saling bersitatap, masih belum tahu kalau Rei pergi ke markas ) Ke mana perginya Rei ini? 

[SFX]. BIP.
[OS] dr. Bram melalui speaker

dr. Bram : (tersentak, menggelengkan kepala) Hah...jadi kalian belum tahu kalau teman kalian itu pergi ke markas kami untuk membawa kakak tercintanya itu? Hah...teman macam itu! (nada suara semakin meninggi)
Cyn, Em, Joe : (tercengang, seolah tidak percaya dengan yang dikatakan oleh dr. Bram)
[VO] Joe : (mendengus kesal) Sialan kau Rei, pergi begitu saja meninggalkan kami. 
dr. Bram : Jadi, bersiaplah untuk mendapat hukuman dariku. (tertawa jahat)

[SFX]. DRRTTT. SUARA LANTAI BERGETAR. 

Joe : Hey, hey, ada apa ini? 
Cyn : (menatap Joe kesal) Bodoh! Mana kutahu?!
Em : (menggenggam erat tangan Joe dan Cyn)


[SFX]. SRRTTT. SUARA LANTAI TERBUKA.

[SFX]. BLUP. 

Cyn, Em, Joe : (berteriak dengan sangat keras, semakin saling mempererat genggaman tangan) Aaaaaaa!

[INT]. SEBUAH RUANG TERSEMBUNYI LAINNYA-GELAP.

Joe : (berteriak) Cih, apa-apaan ini? (berusaha bangkit dari kursi, tetapi tidak bisa karena ikatan tali yang begitu kuat)
Em : (bertanya dengan suara tidak percaya) Kenapa kita bisa terikat di kursi seperti ini?
Cyn : (sedikit kesal) Mana kutahu?! Kamu tahu sendiri kan, kalau tadi sudah saling menggenggam erat. 
Em : (terdiam, mengangguk pelan)

[SFX]. KLIK. LAMPU MENYALA

Al : (bertepuk tangan) Teman kalian itu memang hebat, bisa membobol pertahanan kami. Tidak kusangka dia juga tidak kalah hebat dengan Drupadi (menyeringai). Tapi, lihat! Seperti buah simalakama saja, membawa Dru pergi sama saja mengorbankan teman-teman tercintanya ini. Cih! (meludah)
Joe : (berteriak) Sebenarnya apa yang kalian minta dari kami? Apa?! 
Al : (menyeringai) Nanti kalian akan tahu sendiri. 
Joe : (nada suara semakin meninggi) Sampai kapan kami harus tahu motif yang membuat kalian menawan kami?
Cyn, Em : (menatap Joe dengan mata berkaca-kaca)
Al : (menyeringai) Sepertinya kalian sudah tidak sabar ya?

[CUT BACK TO]
[INT]. LORONG MARKAS MR. LOCKED

[VO] Rei : (terus berlari, semakin mempercepat langkah) Bertahanlah Dru! Aku akan membawamu ke tempat yang aman.
Dru : (perlahan mulai bergerak, membuka mata, dan menatap Rei) Re...iii? (suaranya terdengar lemah)
Rei : (menatap Dru yang berada dalam kedua tangannya) Dru...bertahanlah! (tersenyum simpul) 
Dru : (membalas senyum Rei, lalu kembali tidak sadarkan diri)

[CUT TO]
[INT]. RUANG PENUH TABUNG

Ar, Jan, Wid : (menatap dengan wajah tidak percaya pada tabung Dru) 
Jan : (tersentak kaget) Kenapa tiba-tiba Dru tidak lagi ada di tabung? 
Ar, Wid : (mengangkat bahu, raut wajah mereka terlihat sedih)

[SFX]. KLIK. SUARA PINTU DIBUKA 

Al : Hey, hey Para Pengunci! 
Ar, Jan, Wid : (menoleh, menatap sinis ke arah Al)
Al : (menyeringai) Hah...kalian tahu? Ternyata anak-anak kalian mewarisi kehebatan kalian. Namun, sayang sekali, adik Drupadi membuat kekacauan. 
Ar, Jan, Wid : (mengerutkan kening, menatap Al heran)
Ar : (berteriak) Maksudmu apa hah? 
Al : Jadi kalian tidak tahu ya? (tertawa sinis). Rei membawa kabur Drupadi! (berteriak kesal)
Ar, Jan, Wid : (tersentak kaget) Tidak mungkin (berkata lirih, menggelengkan kepala).
Al : Dan kalian tahu? Sebagai hukuman atas perbuatan Rei itu, anak-anak kalianlah yang menanggungnya. (tertawa jahat)
Wid : (berteriak kesal) Apa maksudmu?! 
Al : (tertawa sinis) Hahaha.

[CUT TO]
[INT]. RUANG GELAP-SUNYI

Rad : (bergumam lirih) Dru, bagaimana kabarmu? Apa kamu baik-baik saja? Ar, Jan, Wid, bagaimana kabar kalian? 

[FLASHBACK]
[EXT]. PANTAI. SUARA DEBURAN OMBAK

Dru : (berteriak senang, kedua tangannya di angkat ke atas) Wah, akhirnya kita ke pantai juga. 
Rad : (menatap Dru) Apa kamu senang? 
Dru : (mengangguk mantap) Tentu saja sayang. 
Ar, Jan, Wid : (menatap tajam pada Dru dan Rad, berdehem) 
Dru dan Rad : (menoleh, terkekeh)
Ar : (pura-pura kesal) Kalian ini...seperti biasa selalu mesra, seolah hanya kalian yang berada di pantai ini.
Rad : (terkekeh) Maafkan kami Ar. 
Ar, Dru, Jan, Rad, Wid : (menatap pantai dan menikmati suara debur ombak dengan senyum yang merekah seolah masalah yang mereka hadapi telah usai. Sementara Dru dan Rad semakin saling mengeratkan genggaman tangannya). 

[SFX]. SUARA BEBERAPA MOBIL BERHENTI

Ar, Dru, Jan, Rad, Wid : (menoleh ke arah suara itu lalu terperangah melihat beberapa orang berbaju hitam dan bertopeng datang menghampiri mereka)
Al : (melepas kacamatanya) Hey Ar, Dru, Jan, Rad, Wid! Bagaimana kabar kalian? Lama sekali kita tidak berjumpa. Aku rindu kalian. (memasang wajah pura-pura senang)
Rad : AL! (berteriak tidak percaya)
Al : Ya, ini aku Radian. (menyeringai)
Pria Bertopeng : (menghampiri Al) Hey, Para Pengunci!
Ar, Dru, Jan, Rad, Wid : (mengerutkan kening, saling berpandangan) Pengunci? 
Al dan Pria Bertopeng : (menyeringai) 

[SFX]. DRTTT. SUARA TANAH BERGETAR
[SFX]. SUARA DEBURAN OMBAK SEMAKIN KENCANG

Ar, Dru, Jan, Rad, Wid : (berteriak kencang setelah melihat air laut yang semakin meninggi dan siap menerpa mereka) TIDAKKK!

[CUT BACK TO]
[INT].  SEBUAH RUANG TERSEMBUNYI LAINNYA

[SFX]. KLIK. LAMPU MENYALA

Rad : (tersentak kaget)
dr. Bram atau Mr. Locked : Bagaimana kabarmu?
Rad : (meronta) Cih. Siapa kamu sebenarnya? Apa yang sedang kamu rencanakan pada kami hah? (berteriak kesal)
dr. Bram atau Mr. Locked : Jadi kamu belum tahu siapa pria bertopeng di depanmu ini? 
Rad : (mengerang) 
dr. Bram atau Mr. Locked : (perlahan mulai membuka topeng)
Rad : (tersentak kaget, menatap tidak percaya pada pria bertopeng di depannya itu) A.... (suaranya tersengal, tertahan)

*
Bersambung ke blog-nya mas Suhail

1 comment:

Powered by Blogger.