Andong, Pendakian Kedua

Sunday, January 24, 2016
Yogyakarta-Magelang, 15-16 Januari 2016
Aku tidak menyangka akan kembali mendaki gunung setelah pendakian pertama, sekitar satu tahun yang lalu kulakukan. Andong, gunung kedua yang kudaki memang tidak setinggi Merbabu. Euforia yang kurasakan saat pendakian pertama dan kedua pun berbeda, termasuk orang-orang yang akan mendaki bersama. Rintangan yang kami hadapi pun berbeda, walau sama-sama memacu adrenalin. 
Pukul 00.30, setelah sekitar 2 jam mendaki Andong, kami pun sampai di puncak. Angin berhembus cukup kencang, menawarkan rasa dingin yang tak tertahankan. Seusai mendirikan tenda, kami tidak langsung terlelap tidur. Kami duduk di depan tenda sembari menikmati indahnya langit yang penuh dengan kerlip bintang dan dinginnya hembusan angin. Menikmati sejenak pemandangan yang sangat jarang kami dapatkan. Malam semakin larut, bahkan beberapa jam lagi mentari akan segera datang. Pukul 03.00, kami memutuskan untuk terlelap tidur setelah rasa kantuk mulai menyergap kami. 

Pukul 05.00, beberapa menit lagi mentari akan segera terbit. Sunrise, tujuan sebagian banyak orang saat mendaki gunung. Tidak bisa dipungkiri keindahan sunrise begitu menakjubkan. Saat ini, kami berdiri tepat di seberang Merbabu. Tentu, Merapi mengekor di belakangnya. Gumpalan awan putih bergerak perlahan, menyentuh kaki hingga kepala kami. Hawa dingin pun kembali menyergap kami. 
Merbabu, gunung pertama yang kudaki berdiri gagah menatap kami. Perlahan, mentari pun tampak malu-malu keluar dari balik Merbabu. Sinarnya perlahan mulai menyinari kami, menghangatkan tubuh kami yang sedari tadi menggigil kedinginan. Selain itu, kami pun dapat menikmati keindahan Sindoro-Sumbing yang terletak jauh di belakang kami. 
Aku menatap sekelilingku. Semua sibuk mengabadikan momen dalam lensa kamera mereka. Kami pun begitu, tidak jauh berbeda, beberapa kali mengabadikan momen di Puncak Andong dalam lensa kamera ponsel. Aku kembali menatap Merbabu, mentari, dan menikmati dinginnya angin yang berhembus pelan. Sejenak kupejamkan mata, tidak henti kubersyukur atas apa yang Allah berikan. Pemandangan di Puncak Andong ini begitu indah. Jadi, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? :)

No comments:

Powered by Blogger.