Menyelami Pilar-pilar Keimanan

Sunday, October 10, 2021

 





*Buku ke-4 di tahun 2021

Pertanyaan Anak Seputar Keimanan*

oleh Abdullah Hamad ar-Rakaf

Penerbit Gema Insani


Tanggal : 10 Oktober 2021

🧕Nama : Apriastiana Dian Fikroti

📸 Akun IG: https://instagram.com/riasrise

📱beli/baca di: @geraiumar

📖 Halaman yang dibaca 41-66

📙 sudah membaca 220 halaman (dari awal ikut program ini)

💖Tingkat kesukaan terhadap isi: 10

📝Insight:

"Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kamu akan mendapati Dia di hadapanmu. Jika kamu hendak meminta, mintalah kepada Allah. Jika kamu hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah."-Rasulullah shalallahu alaihissalam (halaman 63)

Dalam bab kedua buku "Pertanyaan Anak Seputar Keimanan" ini, kita diajak untuk menyelami makna enam rukun iman, mengapa harus mengajarkannya, dan bagaimana mengajarkannya kepada anak. Mungkin kita sudah hafal apa saja enam rukun iman yang menjadi pilar keimanan itu, yakni iman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, dan takdir. Namun, bab dua ini sekaligus menjadi pengingat bagi kita tentang makna setiap pilarnya.

Setelah kita mengetahui maknanya, maka kita akan tahu mengapa hal itu harus kita kenalkan, ajarkan, dan tanamkan kepada anak. Salah satu contohnya yaitu iman kepada Allah yang menjadi pilar pertama keimanan. Ada empat hal yang menjadi poin penting dalam pilar pertama ini, yaitu eksistensi Allah (wujudullah); meyakini bahwa Allah yang menciptakan kita, memberikan rezeki, dan mengatur segala sesuatu (rububiyah); mengesakan Allah (uluhiyyah); serta meyakini sifat-sifat Allah (asma wa sifat). Ketika kita telah meyakini empat poin tersebut, maka akan muncul kecintaan kita kepada Allah. Kalau rasa cinta kepada Allah itu sudah hadir, maka akan mudah bagi kita untuk mengimani lima rukun iman lainnya. Sebab, iman kepada Allah itu fondasi bagi lima rukun iman lainnya.


Lalu, bagaimana menumbuhkan kecintaan kepada Allah dalam diri anak kita? Pertama, melalui panca indera, seperti melihat alam semesta. Dari situ, kita bisa mengajarkan bahwa alam semesta itu diciptakan oleh Allah. Kedua, mengajarkan asmaul husna. Ketiga, menghindari untuk mengatakan bahwa Allah akan menghukum anak ketika tidak menuruti kita. Keempat, melihat kita, orang tuanya, menjalankan ibadah dan meninggalkan yang haram. Kelima, mengajarkan kewajiban mencintai Allah ketika anak memasuki usia yang dapat memahami kewajiban. Keenam, melakukan aktivitas yang mendatangkan cinta kepada Allah, seperti tadabbur alam.


Lalu, bagaimana menumbuhkan kecintaan kepada lima rukun iman lainnya? Setelah kubaca bab ini, ternyata ada satu benang merah yang sama dalam menumbuhkan kecintaan terhadap Allah dan lima rukun iman lainnya. Apa itu? Teladan dari kita, orang tuanya. Seperti iman kepada rasul. Kita bisa memberikan teladan kepada anak dengan cara rutin menjalankan sunah Rasulullah, bershalawat, dan meniru semangat Rasulullah. Memberikan teladan pada anak memang cara yang efektif untuk mengajarkan enam rukun iman tersebut. Sebab, kita, orang tuanya, adalah sosok yang paling sering dilihat oleh anak sehingga apapun yang kita lakukan dan katakan, mudah untuk ditiru oleh anak.

No comments:

Powered by Blogger.