Antara Adab dan Ilmu, Mana yang Didahulukan?

Friday, April 30, 2021




Pertemuan pertama Kursus Singkat Guru Keluarga bersama Ustadz Adian Jumat pekan lalu, membuatku teringat salah satu materi ketika mengikuti Latihan Mujtahid Dakwah (LMD) ITB. Setelah menanamkan tauhid, hal selanjutnya yang harus ditanamkan kepada anak sejak dini yaitu adab dan ilmu. Hal yang mungkin menjadi pertanyaan, mana yang harus didahulukan lebih dulu, adab atau ilmu?

Ustadz Adian menyampaikan bahwa Umar bin Khattab radhiyallahuanhu pernah berkata ØªØ£Ø¯ّبوا ثم تعلّموا, yang artinya "pelajarilah kalian adab, kemudian pelajarilah ilmu." Mengapa? Sebab, kalau seseorang memiliki pendidikan yang tinggi tetapi tidak beradab, maka dia akan menjadi penjahat yang berilmu. Dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir, Ali bin Abi Thalib radhiyallahuanhu menyebutkan bahwa untuk menjalankan perintah "qu anfusakum wa ahlikum nara 
 (peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka)" itu caranya dengan "addibuhum wa 'allimuhum (didiklah mereka agar beradab dan ajari mereka ilmu). Sebegitu pentingnya adab sebelum ilmu, sampai-sampai Ali bin Abi Thalib radhiyallahuanhu berkata demikian. Bersyukurnya orang muslim, kita memiliki model yang mengajarkan adab sebelum ilmu, yaitu Nabi Muhammad shalallahualaihi wasallam, para sahabat, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in.

Mengenai adab dan ilmu tersebut, Ustadz Adian juga menjelaskan bahwa ada tiga konsep pendidikan Islam yang disingkat TOP. Pertama, tanamkan adab sebelum ilmu tinggi. Maksudnya, sebelum anak berkuliah formal di kampus ternama terutama di barat, kita harus lebih dulu menanamkan adab ke dalam dirinya. Kedua, oetamakan ilmu fardhu 'ain, seperti membetulkan salatnya, akhlaknya, bahasa Arab, wawasan keilmuan dan pemikiran Islam. Ketiga, pilih ilmu fardhu kifayah yang tepat, seperti lifeskill yang bermanfaat.

Dari situ menjadi pengingat tersendiri untukku bahwa sebelum memperkenalkan ilmu, harus lebih dulu menanamkan adab. Jika tidak adab, maka kita akan lebih mudah menerima pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari Islam. Selain itu, dari pertemuan itu juga aku diingatkan kembali bahwa mencari ilmu bukanlah untuk mencari pekerjaan. Lebih dari itu, seharusnya mencari ilmu karena Allah subhannahu wa ta'ala dan ingin memberikan manfaat untuk orang lain.

No comments:

Powered by Blogger.