Menjaga dan Merawat Kesehatan Gigi di Tengah Pandemi

Monday, April 27, 2020


Sabtu lalu, aku mengikuti Kuliah WhatsApp-nya @healthcarepedia.id bersama drg. Sandy tentang perawatan gigi anak selama masa pandemi Covid-19. Materinya begitu padat dan menyadarkanku betapa pentingnya menjaga gigi anak agar tetap sehat. Apalagi di masa pandemi seperti ini, jika ingin konsultasi ke dokter gigi harus ditunda dulu. Kecuali jika kondisinya memang sudah darurat.

Meski begitu, ada beberapa kejadian yang memungkinkan perawatan di rumah. Seperti karies yang terjadi pada anak. Sebelum mencari solusi, pahami dulu munculnya karies tersebut. Sebab, banyak yang menganggap bahwa karies berawal dari lubang hitam, padahal sebenarnya justru beawal dari white spot atau bercak putih. Ada dua hal yang bisa menyebabkan karies yaitu makanan dan kebersihan gigi. Contohnya yaitu pisang. Selain itu, ternyata karies bisa karena keturunan, terutama dari ibu ketika masa kehamilan. Maka, ketika mengetahui ada faktor risiko tersebut, siapkan nutrisi yang kayak akan lemak serta kontrol pertumbuhan dan perkembangan gigi anak sejak lahir.

Selanjutnya, di sesi diskusi, ada banyak poin menarik yang disampaikan drg. Sandy, di antaranya adalah:

1. Saat menyikati gigi anak, buka bibir bagian atas ke atas karena daerah sekitar gusi lebih sering untuk rusak. Lalu jangkau area tersusah, yaitu dari gigi paling belakang hingga paling depan.

2. Warna gigi kuning pada anak disebut stain. Biasanya disebabkan oleh pernah jatuh, kurang bersih dalam menyikat gigi, dan sisa makanan. Jika kurang bersih dalam menyikat gigi, solusinya yaitu ke dokter gigi dan perawatan estetik. Jika karena sisa makanan, bisa dikerok dengan menggunakan kasa dan ini disebut debris.

3. Banyak yang menganggap, menyikati gigi anak itu dilakukan saat mandi, padahal seharusnya sesudah makan dan sebelum tidur.

4. Seringkali orang tua melarang anaknya mengonsumsi cokelat dan permen karena takut merusak gigi. Padahal cokelat mengandung theobromine yang menjadi komponen penguat kristal gigi. Bahan campuran pemanis lah yang membuat cokelat dan permen dapat menjadi penyebab karies. Apalagi jika setelahnya tidak dibersihkan dengan maksimal.

5. Demam bukanlah tanda tumbuh gigi (tumgi) pada anak.

6. Kunci tidak karies yaitu kebersihan , kebiasaan baik,  pola makanan (apa yang dimakan), dan pola makan (cara dan waktu makannya).

7.  Anak dianggap terlambat tumbuh gigi susu ketika 10 bulan dari waktu seharusnya gigi tumbuh, tetapi tidak tumbuh. Salah satu penyebabnya yaitu aktivitas saat menyusui. Sebab, ASI dapat menstimulasi perkembangan rahang dan menyiapkan benih gigi. Jadi, dilihat apakah pemberian ASI tersebut melalui direct breastfeeding (menyusui langsung) atau botol.

No comments:

Powered by Blogger.