Memasuki Usia Seperempat Abad

Saturday, April 04, 2020


Awal kuliah dulu, setiap melihat kakak tingkat atau orang lain yang usianya 25 tahun merasa "kok tua banget ya". Waktu berlalu dengan cepat, dan kemarin aku berapa di usia yang dulu kuanggap "tua banget". Bertambah satu bilangan usia. Menggenap seperempat abad.

Banyak hal yang telah kulalui. Banyak kejadian yang selalu kucoba ambil hikmahnya. Banyak nikmat-Nya yang seharusnya selalu kusyukuri. Terutama dalam dua tahun terakhir ini. Peran yang sebelumnya tidak pernah kubayangkan akan datang lebih cepat. Apalagi jika diingat life plan ketika tugas PPSMB (ospeknya UGM) dulu, kutulis "menikah di usia 26 tahun". Ternyata takdir itu datang lebih cepat.

Jika ada guyonan "mending nikah aja" ketika lelah mengerjakan skripsi atau tugas kuliah, mending disiapkan dulu mental dan ilmunya. Karena menikah, berumah tangga tidaklah mudah. Meski begitu, aku bersyukur bisa merasakan peran menjadi istri dan seorang ibu.

Jika tahun lalu, di tanggal yang sama aku sedang berjuang agar posisinya Umar tidak lagi sungsang. Maka di tahun ini, aku sedang berjuang untuk menjadi ibu yang baik untuk Umar. Hampir setahun bersamanya, membuatku terus belajar bersyukur dan bersabar. Melihatnya tersenyum, melihatnya tertawa seketika meluruhkan lelahku. Meski tidak bisa kutampik lelahnya menjadi ibu. Mengorbankan waktu tidur untuk memasak ataupun melakukan pekerjaan lainnya. Karena saat malam hari lah waktu yang cukup lapang untuk menyelesaikan semuanya.

Kemudahan-kemudahan itu tentunya tidak lepas dari campur tangan Allah yang begitu baik kepada hamba-Nya ini. Terima kasih Ya Allah atas semua nikmat dan kemudahan ini. Terima kasih sudah menambahkan bilangan usiaku.

No comments:

Powered by Blogger.