Mencintai Allah melalui Salat

Saturday, September 04, 2021



*Buku ke-3 di tahun 2021

Ketika Kulalaikan Shalat*

oleh Islam Jamal

Penerbit Zaduna


Tanggal : 3 September 2021

🧕Nama : Apriastiana Dian Fikroti

📸 Akun IG: https://instagram.com/riasrise

📱beli/baca di: @geraiumar

📖 Halaman yang dibaca 131-147

📙 sudah membaca 147 halaman (dari awal ikut program ini)

💖Tingkat kesukaan terhadap isi: 10

📝Insight:

Jadikan cinta Allah sebagai tujuan utama dalam hidupmu. Cukup satu kata yang relevan dengan segala kebutuhan hidup. Satu kata itu adalah CINTA ALLAH. Cinta Allah terkait erat dengan cintamu terhadap shalat.-Halaman 140

 

Apa yang kita rasakan ketika pasangan, anak, orang tua, atau orang terdekat lainnya mencintai kita? Tentu, kita merasa bahagia, bukan? Lalu, apa jadinya jika yang mencintai kita itu Allah, Zat yang Mahaesa, Mahakuasa, Maha Penyayang, dan lainnya. Harusnya, kita lebih merasa bahagia.

Sayangnya, kita seringkali (me)lupa(kan) tentang itu. Malah seringkali rasa cinta kepada manusia melebihi cinta kepada Rabb kita. Membaca bab ini, aku diingatkan kembali tentang betapa cinta dan sayangnya Allah kepada kita, hamba-Nya. Saking cinta dan sayang kepada kita, bahkan Allah akan menyuruh penghuni langit dan penghuni bumi untuk mencintai kita. Pun Allah akan memberikan banyak hikmah untuk kita, membuat kita tidak mengeluh terhadap cobaan dan tidak terlena dalam kenikmatan. Kalau sudah seperti itu, apakah kita masih tidak mau untuk mencintai Allah juga?


Lalu, bagaimana cara untuk mencintai Allah? Salah satu caranya yaitu melalui salat. Ketika salat yang kita lakukan menjadi bukti cinta kepada Allah, maka kita tidak lagi menganggap salat hanya sebagai kewajiban. Namun, menganggap salat sebagai sebuah ritual ibadah yang berbalut kecintaan. Kalau sudah cinta, pasti kita ingin segera bertemu dengannya, ingin memberikan yang terbaik untuknya. Begitupun ketika mencintai Allah, kita ingin segera bertemu dengan-Nya melalui salat. Dari keinginan tersebut, maka secara otomatis kita akan berusaha untuk salat tepat waktu dan khusyuk.


Lalu, bagaimana agar salat tepat waktu? Manajemen waktu yang baik. Kita memanfaatkan waktu dengan efektif sehingga bisa menyelesaikan pekerjaan sebelum waktu salat berikutnya tiba. Pun tidak membuat janji yang menabrak waktu salat. Dalam buku ini, kita diingatkan bahwa manajemen waktu yang buruk akan membuka celah bagi hawa nafsu dan setan sehingga kita menunda salat. Tidak heran kalau banyak di antara kita yang mengakhirkan salat karena ingin menyelesaikan pekerjaan. Padahal salat yang kita lakukan bisa menjadi sarana untuk istirahat dari penatnya pekerjaan.

No comments:

Powered by Blogger.