Umar Mengulang Bulan Keenam: MP-ASI!

Friday, November 29, 2019


Senin kemarin menjadi hari pertama Umar makan MP-ASI (makanan pendamping ASI). Transisi dari full ASI hingga 70% ASI karena gizi bayi usia 6 bulan ke atas sudah mulai tidak terpenuhi hanya dengan ASI. Sekaligus fase seorang bayi untuk belajar makan, melatih kemampuan oromotor, membentuk kebiasaan sekaligus adab makan.

Sebelum hari itu tiba, banyak ketakutan dan keraguan yang menyergapku. Apakah aku bisa masak setiap hari untuk Umar? Apakah Umar akan lahap makannya? Dan lainnya.

Senin pagi itu terasa begitu riweuh bagiku. Sepertinya aku "terlalu siang" untuk menyiapkan sarapan pertamanya Umar. Baru sekitar jam 7 aku mulai menyiapkan bahan untuk dimasak. Beras, bayam, ayam, jagung. Selain "terlalu siang", sepertinya aku terlalu meribetkan diri dengan melumatkan bahan sebelum dan setelah dimasak dengan food processor. Kemudian baru menyaringnya. Padahal setelah membuatnya, kupikir lebih simpel kalau setelah dimasak baru diblender untuk kemudian disaring.

Saking kelamaan memasak dan melumatkan, belum sempat makanannya jadi, Umar sudah merengek kelaparan. Saat awal memakannya, wajah dan gerak tubuh Umar terlihat bergidik. Mungkin baginya aneh, dari yang sebelumnya dilarang dikasih makan, tiba-tiba dikasih makan. Atau mungkin juga rasa masakanku aneh baginya. Meski begitu, cukup banyak suapan yang masuk ke mulutnya. Pun wajahnya begitu antusias melihat makanan. Bahkan ketika hari pertama makan kedua, tiba-tiba Umar merebut sendoknya yang kupegang. Ternyata, dia ingin pegang sendoknya sendiri

Setelah lima hari berjalan, ternyata MP-ASI tidak semenyeramkan yang kusangka. Sejauh ini terasa begitu lancar. Meski sesekali Umar tampak tidak mau makan karena ngantuk atau terdistraksi hal lain. Namun, melihatnya makan memunculkan insight, bahwa kemampuan kita makan ternyata diperoleh dari proses belajar saat masih bayi. Dari makan berantakan, masih disuapkan, tidak mau makan karena beragam alasan. Hingga sekarang kita dapat makan sendiri, memilih menunya sendiri, dan menanggungnya jika tidak baik untuk kesehatan kita.

Akhir kata, selamat 6 bulan Abdullah Umar Alfatih. Belajar makan bersama ya, Nak!

No comments:

Powered by Blogger.