Tentang Umar Catering Part 1

Monday, September 16, 2019


Sejak sekolah dasar, aku bercita-cita untuk memiliki penerbit sekaligus toko buku sendiri. Semacam GPU. Setelah bertemu Mas, kutahu bahwa ternyata ada yang memiliki cita-cita serupa denganku. Meski begitu, setelah menikah, usaha pertama yang kami jalani bukanlah di bidang penerbitan, tetapi malah di bidang kuliner.

Beberapa bulan awal menikah, kami membuat terang bulan dan omelet yang kami jual ke penjual jajanan pasar. Hasilnya cukup untuk menambah pemasukan kami--selain dari gajinya mas. Namun, pengalaman itu memberiku pelajaran bahwa jika kita ingin membuka usaha, harus fokus di sana. Sebab, kala itu Mas masih mengajar dan rasanya begitu keteteran plus terburu-buru. Di satu sisi kami harus pagi-pagi membuat makanan dan diantar tepat waktu. Namun, di sisi lain Mas harus siap-siap berangkat mengajar. Pada akhirnya akhir bulan November kami memutuskan untuk tidak lagi berjualan. Apalagi saat itu kandunganku hampir mencapai tiga bulan dan morning sickness-ku mulai semakin terasa tidak bersahabat.

Setelahnya, kami tetap berencana untuk membuka usaha, baik kuliner maupun penerbitan. Apalagi Mas memiliki rencana untuk resign sebelum ajaran baru datang. Bulan berganti, kami terus mencari tempat untuk membuka usaha. Beberapa kali bertanya ternyata tidak mendapat jawaban yang memuaskan kami. Hingga beberapa hari pasca persalinan tiba, rencana kami pun berubah. Mas memutuskan untuk membuka usaha catering. Dan sepertinya Allah begitu memudahkan untuk mewujudkan mimpi kami ini. Peralatan dan perlengkapan sudah tersedia. Poster dan web sudah terbuat. Nomor WhatsApp Business sudah terdaftar. Juga adik ipar yang jago masak.

Setelah semuanya matang, akhir Juli kemarin kami merilis usaha catering yang diberi nama "Umar Catering". Tentu, namanya diambil dari nama anak kami yang pertama, Abdullah Umar Alfatih. Pada awalnya kami hanya mencantumkan menu makanan berat. Namun, di bulan Agustus Mas menambah menu snack dalam layanan kami.

Dan setelah hampir berjalan dua bulan, banyak hal yang kurasakan di usaha catering dan snack ini. Perasaan yang membuatku lebih banyak bersyukur dan selalu dibuat takjub oleh rahmat-Nya yang begitu banyak untuk kami. Melalui doa-doa yang dipanjatkan orang tua dan keluarga besar kami, serta kekuatan silaturahmi yang begitu nyata.

No comments:

Powered by Blogger.